Hukuman Driver Tak Punya Lisensi Ditangguhkan, Grab Tetap Mengeluh
- Instagram/@grabid
VIVA – Kementerian Transportasi Malaysia menangguhkan hukuman bagi mitra pengemudi atau driver Grab dan layanan transportasi online lainnya yang tidak memiliki lisensi layanan kendaraan umum (public service vehicle/PSV).
Menteri Transportasi Anthony Loke mengatakan pemerintah akan mengizinkan driver beroperasi tanpa memiliki PSV selama tiga bulan ke depan. Padahal, aturan ini baru saja diberlakukan pada Jumat, 12 Juli 2019.
Ia juga menekankan bahwa langkah ini tidak boleh dilihat sebagai penundaan dalam penegakan tetapi sebagai langkah untuk memastikan transisi yang lancar untuk semua pemangku kepentingan.
"Kami berharap pendekatan dapat mengurangi gangguan dalam pasokan layanan ride hailing di Malaysia," ungkap Loke, seperti dikutip dari Dealstreetasia, Senin, 15 Juli 2019.
Ia juga mengingatkan kepada driver untuk tidak mengajukan izin pada jam sebelas. Loke telah menginstruksikan Departemen Transportasi Jalan dan Badan Angkutan Umum Darat (APAD) untuk memantau operator ride hailing dan memastikan bahwa driver armada mereka mendapatkan komisi hingga 20 persen.
Sementara driver taksi yang bekerja sambilan untuk Grab harus mendapatkan hingga 10 persen “Kita tahu bahwa ada beberapa perusahaan [ride hailing] yang berusaha mempertahankan sopir mereka dengan kedok akan memberi mereka biaya tambahan 5 persen," jelasnya.
Loke pun melihat jika beberapa perusahaan telah bermain dengan kata-kata, dan kami telah memperingatkan mereka bahwa mereka tidak boleh melakukannya. Pada 11 Juli, Loke mengatakan total 17.596 Izin Kendaraan Bermotor (eVP) telah dikeluarkan.
Dari jumlah tersebut, 13.380 eVP dikeluarkan untuk pemilik kendaraan pribadi sementara sisanya dikeluarkan untuk pengemudi taksi. Sebanyak 31.731 kandidat terdaftar untuk kursus dan ujian lisensi PSV di 226 lembaga mengemudi nasional.
Dari jumlah tersebut, sekitar 25.248 kandidat telah menyelesaikan kursus mereka dan 19.891 kandidat telah lulus ujian lisensi PSV. Loke mengatakan 16.528 kandidat tambahan telah menghadiri kursus PSV yang diselenggarakan oleh masing-masing operator driver online.
Sementara itu, Grab Malaysia mengatakan telah mengalami penurunan jumlah driver hampir 20 persen dalam beberapa jam. Hal ini mengakibatkan kesulitan memenuhi permintaan konsumen dan hilangnya pendapatan driver.
Grab beralasan jika driver-nya cuma diberi waktu 12 bulan untuk menyelesaikan proses. Dan, sekarang membuat alasan dan menyerahkan semuanya sampai menit terakhir. Beberapa persyaratan utama seperti pelatihan dan ujian diformalkan hanya tiga bulan yang lalu.
"Sementara yang lain diberlakukan hanya beberapa hari yang lalu, seperti desain stiker ride hailing yang dibagikan dengan operator," tutur dia. (ase)