Cara Bekraf Genjot Pengembang Gim Lokal
- VIVA/Novina Putri Bestari
VIVA – Sumbangsih pengembang lokal terhadap gim Indonesia masih kecil jumlahnya. Kondisi ini berbanding terbalik dengan ceruk pasar gim Indonesia yang berada di peringkat 16 dunia.
Badan Ekonomi Kreatif atau Bekraf berupaya menggenjot kontribusi pengembang lokal pada industri gim Tanah Air.
"Indonesia adalah negara dengan market size game nomor 16 di dunia. Tapi yang peranan dari developer lokal masih 0,4 persen," kata Deputi Infrastruktur Badan Ekonomi Kreatif Indonesia, Hari Santosa Sungkari di kantor Bekraf, Jakarta, Jumat, 5 Juli 2019.
Dia mengatakan, untuk menaikkan peran serta para pengembang gim lokal itu menjadi tanggung jawab Bekraf serta pemerintah. Setidaknya bisa meningkatkan untuk dalam negeri dahulu.
Peningkatan ini dilakukan dalam beberapa cara, salah satunya menyelenggarakan pameran industri gim tahunan, Bekraf Game Prime. Hari mengharapkan, acara yang akan berlangsung untuk keempat kalinya ini, bisa meningkatkan dari segi jumlah konsumen termasuk pengembang.
"Kita ingin memberitahu kepada dunia startup, dunia gim ini juga suatu prospek," ujarnya.
Bekraf Game Prime akan diselenggarakan pada 13 hingga 14 Juli 2019 di Balai Kartini, Jakarta. Acara tersebut mengusung tema Game is the Future of Sport, Entertainment and Business. Hari berharap acara ini bisa jadi salah satu cara membangun ekosistem gim di Indonesia.
"Bekraf berharap dengan ajak BGP dapat lahir pengembang gim baru," kata Hari.
Presiden Asosiasi Game Indonesia, Narenda Wicaksono mengatakan, di Bekraf Game Prime nanti akan mengumpulkan pengembang gim terbaik di Tanah Air. "Di BGP 2019 rencananya developer terbaik berkumpul. Harapan AGI (Asosiasi Game Indonesia) bisa terjadi kolaborasi," kata Narenda. [mus]