Hero dan Giant Tutup, Bos Bukalapak Bilang Wajar
- VIVA.co.id/Novina Putri Bestari
VIVA – Pendiri dan Kepala Eksekutif Bukalapak, Achmad Zaky menilai wajar tutupnya pasar swalayan Hero dan Giant, karena bagian dari efisiensi.
"Kalau offline (pasar swalayan) tutup, saya pikir lebih ke efisiensi supaya kompetitf. Jadi, hal itu (tutup) adalah wajar, biasa," katanya di di Jakarta, Kamis 27 Juni 2019.
Seperti diketahui, Hero memutuskan menutup 26 toko swalayannya di seluruh Indonesia. Disusul, enam cabang anak perusahaan Hero, Giant, juga ikut induknya berhenti beroperasi.
Zaky juga mengingatkan, jangan sampai ada dikotomi antara toko online dan offline. Ia pun tidak percaya, bila tutupnya pasar swalayan bakal berimbas ke e-commerce. Bahkan sebaliknya, industri online sedang tumbuh pesat.
"Justru e-commerce tumbuh tiga kali lipat. Tahun ini pun masih tumbuh gila-gilaan. Jadi, saya pikir online akan tumbuh lebih cepat dibandingkan offline," jelas Zaky.
Enam toko Giant yang ditutup adalah Giant Express Cinere Mall, Giant Exoress Mampang, Giant Express Pondok Timur, Giant Express Jatimakmur, Giant Ekstra Mitra 10 Cibubur, dan Giant Ekstra Wisma Asri.
Sedangkan penutupan 26 toko Hero, juga berbuntut pada pemutusan hubungan kerja (PHK), di mana sebanyak 532 karyawannya resmi diberhentikan. Hero memiliki banyak usaha di bidang ritel. Selain Giant, adapula Hero Supermarket, Guardian Health & Beauty, serta IKEA. (asp)