Grab Ancang-ancang Jadi Digital Banking
- vernonchan.com
VIVA – Aplikasi transportasi online Grab dan induk usaha Citibank, Citigroup, meluncurkan kartu kredit co-branding. Mereka berdalih untuk mendongkrak basis pelanggan mereka di Asia Tenggara sebesar 13 persen.
Sedikit informasi, yang dimaksud kartu kredit co-branding adalah kartu kredit yang menggabungkan merek-merek tertentu untuk jenis kartu yang dikeluarkan.
Hal ini dilakukan supaya nilai ekuitas dari merek kartu kredit maupun merek yang digandeng memiliki nilai lebih lewat kolaborasi ini.
Co-branding dianggap strategi yang cukup efektif untuk memperkenalkan suatu merek ke pelanggan melalui merek lain. Kerja sama strategis ini pernah dilakukan sebelumnya antara Goldman Sachs dengan Apple.
Mengutip situs Business Times, Selasa, 11 Juni 2019, kartu kredit co-branding ini menandai langkah terbaru pesaing Gojek itu untuk masuk di industri jasa keuangan, atau dengan kata lain, Grab ingin menjadi digital banking.
Dimulai sebagai layanan transportasi online, Grab kini makin agresif melakukan ekspansi ke layanan jasa keuangan. Bahkan, sejak awal tahun ini mereka mengaku sedang mengejar lisensi pinjaman di seluruh Asia Tenggara melalui layanan GrabPay.
"Kartu kredit Citi-Grab adalah langkah alami berikutnya karena kami menciptakan nilai lebih untuk layanan digital pertama kami lewat GrabPay," ungkap Direktur Pelaksana GrabPay untuk Singapura, Malaysia dan Filipina, Huey Tyng Ooi.
Berdasarkan sumber di internal Grab menyebut bahwa perbankan dan asuransi merupakan salah satu investor potensial yang akan didekati GrabPay. Pemberi pinjaman dari seluruh dunia berusaha bermitra dengan pemain digital agar lebih dekat dengan konsumen.
Huey mengaku kartu kredit co-branding terbit perdana di Filipina pada Selasa hari ini, dan diikuti di Thailand akhir tahun ini. "Tahun depan akan disusul negara-negara lain di Asia Tenggara," papar dia.
Sementara itu, Head of Consumer Banking Citigroup untuk Asia Pasifik, Eropa, Timur Tengah dan Afrika, Gonzalo Luchetti mengungkapkan, kerja sama ini sejalan dengan strateginya untuk memperluas produk mereka ke dalam ekosistem online.
"Karena, kami melihat kebiasaan konsumen saat ini yang menghabiskan lebih banyak waktunya di smartphone. Hingga kini kami memiliki sekitar 16 juta pelanggan di Asia. Dengan kemitraan ini kami berharap dapat meningkatkan jumlah pelanggan jadi sekitar dua juta dalam beberapa tahun mendatang," papar Luchetti.
Mengenai kinerja, laba bersih Citigroup di Asia Pasifik mencapai US$4,4 miliar pada tahun lalu, di mana sepertiga atau US$15,3 miliar pendapatannya berasal dari Asia Tenggara, yang merupakan 'kandang' Grab.
Sebelumnya, Citigroup telah meluncurkan kartu kredit serupa dengan perusahaan pembayaran India, Paytm, pada bulan lalu dan dengan maskapai penerbangan Australia, Qantas, pada dua tahun lalu.