FastGo Mau Ganggu Lapak Grab dan Gojek di Indonesia

Aplikasi transportasi online asal Vietnam, FastGo.
Sumber :
  • cuocsongso24h.com

VIVA – Aplikasi transportasi online asal Vietnam, FastGo, ingin masuk pasar Indonesia pada akhir tahun ini. Begitu antusiasnya, sampai-sampai Co-founder dan CEO FastGo, Nguyen Huu Tuat, menargetkan meraih 30 persen pangsa pasar di Tanah Air. Artinya, mereka ingin mengganggu lapak yang selama ini dikuasai Grab dan Gojek.

Bank Saqu Ungkap 30 Persen Nasabahnya Sudah Adopsi Fitur Tabungmatic

Mengutip situs KrAsia, Rabu 15 Mei 2019, pemilihan Indonesia sebagai salah satu target ekspansi bukan tanpa alasan. Selain pangsa pasar yang besar, Huu Tuat mengaku sudah memiliki mitra strategis. Namun, ia belum mau menyebutkan dengan gamblang siapa mitra yang akan membantu ekspansi tersebut.

Ia juga mengklaim, akan menginvestasikan dana awal sekitar US$3 juta atau Rp42,7 miliar di setiap pasar baru. Karena itu, demi menyaingi Gojek dan Grab, FastGo membuka babak pendanaan Seri B dan berhasil mengumpulkan US$50 juta atau Rp734 miliar. Valuasinya sudah menyentuh angka US$150 juta atau Rp2 triliun.

Yayasan Kesehatan Bangun Ekosistem Layanan Berkelanjutan Lewat Digitalisasi

FastGo, yang dikembangkan oleh perusahaan Vietnamese NextTech Group pada tahun lalu ini, punya modal lain untuk bersaing dengan Grab dan Gojek, yaitu jumlah armada. VNexpress melaporkan FastGo memiliki 60 ribu taksi dan mitra sepeda motor yang melayani 10 provinsi di Vietnam dan Myanmar.

Aksi unjuk rasa ojek online di Jakarta beberapa waktu lalu.

Bursa Asia Meriah, Kebahagiaan Investor atas Data Inflasi Jepang Jadi Pendorong

Tidak hanya layanan taksi dan ojek online, FastGo juga melakukan diversifikasi bisnis dengan mencoba masuk ke layanan pengiriman makanan, serta keuangan. "Kami sudah meluncurkan layanan premium dengan kendaraan helikopter bernama FastSky di Vietnam," ungkap Huu Tuat.

Meski demikian, sebuah studi baru-baru ini yang dilakukan firma riset pasar, Kantar TNS, menemukan bahwa pada Januari tahun ini FastGo adalah merek ride-hailing populer keempat di Vietnam dengan dua persen pangsa pasar.

Grab masih mendominasi pangsa pasar sebesar 86 persen, disusul Gojek, dengan merek Go-Viet, yang menguasai enam persen, serta pemain lokal Mailinh dengan tiga persen.

Sebagaimana diketahui, FastGo resmi mengaspal di Singapura pada akhir April 2019. FastGo juga sudah bisa diunduh di Apple dan Google Play Store di negara tetangga Indonesia itu.

Aplikasi ini mengalami pembaharuan pada bulan lalu dengan menambahkan opsi "book car in Singapore", yang berarti penduduk Singapura, kini memiliki satu opsi lagi selain Gojek, Grab, Ryde, ComfortDelGro, dan Tada. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya