Tak Hanya Gojek, Grab Dipepet Dua Penantang Baru di Vietnam
- Mashable
VIVA – Tidak bisa dipungkiri bahwa Grab adalah pelopor layanan transportasi online di Vietnam. Namun kini, perusahaan yang memiliki 175 ribu mitra pengemudi atau driver ini, bukan hanya Gojek dengan Go-Viet tetapi dua layanan lokal serupa di negara berpenduduk 96 juta jiwa tersebut.
Mengutip situs Financial Times, Kamis, 18 April 2019, kedua layanan tersebut adalah FastGo dan Be Group. Menurut Co-founder dan CEO FastGo, Nguyen Huu Tat, perusahaannya sudah memiliki 60 ribu mitra pengemudi atau driver.
Nguyen berambisi membawa FastGo menjadi layanan transportasi berbagi tumpangan atau ride-hailing ketiga setelah Grab dan Gojek di Asia Tenggara. Tahun lalu, FastGo meraih pendanaan Seri B senilai US$50 juta atau Rp754 miliar.
"Kami ingin ekspansi di enam negara Asia Tenggara. Ketika Uber diakuisisi Grab awal tahun lalu, itu peluang yang bagus bagi kami. Makanya, kami ingin menjadi perusahaan ride-hailing ketiga dibelakang Grab dan Gojek," jelas Nguyen.
Selanjutnya Be Group, yang mengaku siap bersaing dengan Grab dan Gojek di Vietnam dengan meluncurkan Aplikasi 'Be' 17 Desember 2018.
Pendiri dan Kepala Eksekutif Be Group, Tran Thanh Hai, berencana merekrut 110 ribu mitra pengemudi atau driver dan 6,5 juta unduhan di seluruh Vietnam hingga akhir tahun ini.
Tran mengatakan bahwa Aplikasi Be, selain sebagai ride-hailing bernama BeBike dan BeCar, juga akan melayani pengiriman makanan dan minuman serta barang, dan pembayaran pembayaran elektronik atau e-wallet.
Vietnam Joint Bank Commercial Prosperity, disebut-sebut Tran, adalah investor strategis yang memberikan dukungan dana untuk kegiatan operasional perusahaannya.
Meski dikepung, namun Grab memiliki strategi untuk bertahan yaitu menggandeng perusahaan pembayaran digital Vietnam, Moca.
Perusahaan ini diberikan lisensi untuk layanan pembayaran oleh bank negara Vietnam pada 2016 dan memiliki jaringan dari 11 bank lokal sebagai mitra layanan mereka. (ann)