Jasa Titip Belanja Barang Luar Negeri Makin Marak
- Pixabay
VIVA – Semakin maraknya konsumen kelas menengah yang gemar berbelanja online, apalagi barang-barang luar negeri, membuat layanan jasa titip belanja pun banyak bermunculan. Di sinilah jasa titip belanja produk di luar negeri kemudian menjadi bisnis yang menjanjikan.
Cara kerja jastip sederhana, pemesan tinggal menghubungi penyedia jasa, mengirimkan gambar dan berkomunikasi melalui pesan singkat atau telepon. Jika sudah setuju, pemesan diminta melakukan transfer sejumlah biaya total beserta fee jastip. Biaya jasa titip pun beragam, mulai 5.000 sampai
100 ribu, tergantung yang disetujui keduanya.
Kabarnya, penghasilan jasa titip pun tidak main - main, mulai dari puluhan hingga ratusan juta rupiah. Dibalik itu, tidak sedikit kendala yang dialami oleh pemilik jasa titip. Mulai dari barang tertahan oleh pihak Bea & Cukai, respon yang lama atau kepastian serta keamanan yang tidak terjaga.
Berbagai masalah ini dijadikan peluang oleh startup yang hadir Maret 2019 dengan nama titipbeliin.com, yang berasal dari perusahaan logistik. Startup ini mengklaim memiliki harga yang murah dan transparan.
"Konsumen bisa beli barang apapun dari Amerika dan China, semua kami urus. Jadi pembeli tidak perlu repot urus berbagai hal seperti pajak bea cukai, pengiriman internasional dan hal lainya, pemesan hanya bayar dan tunggu barang sampai depan rumah. Tidak ada hidden cost. Semua komponen harganya ditampilkan. Pengiriman juga tercepat 5 sampai 15 hari," ujar co-founder titipbeliin.com Bayu Sutrisno, dalam keterangannya, Selasa, 2 April 2019.
Sejak launching, startup ini telah memiliki 2.000 pengguna aktif melakukan transaksi. Ke depan, Bayu menyebut, akan mengakomodir dan mengekspor produk dalam negeri yang berkualitas ke berbagai belahan dunia.
"Kami tidak ingin mematikan usaha Jastip, jadi akan mengajak jastip lain untuk menjadi dropshipper dengan benefit yang beragam," katanya.