Mantan Bos Uber Kucuri Rp107 Miliar ke Startup Indonesia

Ilustrasi startup.
Sumber :
  • www.pixabay.com/geralt

VIVA – Marketplace logistik yang menghubungkan perusahaan dan layanan penyedia truk asal Indonesia, Kargo Technologies, mengumumkan perolehan pendanaan senilai US$7,6 juta atau Rp106 miliar. Pendanaan ini, salah satunya berasal dari 10100 Fund, perusahaan investasi yang didirikan mantan Co-founder dan CEO Uber, Travis Kalanick.

Mau Tahu Cara Membuat Investor Tertarik pada Startup Baru Anda? Ini Langkahnya!

Ini merupakan investasi pertama Travis di Asia Tenggara. Selain 10100 Fund, sekelompok investor yang dipimpin oleh Sequoia Capital India, Agaeti Ventures milik Pandu Sjahrir, Patrick Walujo dengan Northstar Group, Intudo Ventures, Zhenfund, ATM Capital dan Innoven Capital, juga terlibat di dalam pendanaan teersebut.

Menurut CEO Kargo Technologies, Tiger Fang, perusahaannya adalah platform yang menghubungkan shipper sektor ritel, e-commerce, dan komersial dengan armada truk di seluruh Indonesia.

Apa yang Dicari Investor? 10 Faktor Kunci yang Mempengaruhi Keputusan Investasi ke Startup

"Rencananya, dana tahap awal ini akan digunakan untuk memperkuat infrastruktur dan teknologi. Sebagai perusahaan rintisan (startup), kami juga berencana melakukan rekrutmen besar-besaran di sini untuk membangun tim teknologi kelas dunia," kata dia, seperti dikutip dari Deal Street Asia, Kamis, 21 Maret 2019.

Perkembangan industri e-commerce di Indonesia diperkirakan mencapai US$53 miliar atau Rp739 triliun pada 2025, menurut studi Google dan Temasek. Selain itu, hampir seperempat pendapatan domestik bruto Indonesia sebesar Rp1 triliun, berasal dari logistik.

Mengenal Angel Investor: Pengertian, Jenis, Kelebihan, dan Kekurangannya untuk Bisnis Pemula

Meski begitu, industri ini masih terbentur masalah infrastruktur yang kurang memadai dan berbagai inefisiensi lainnya. Ia lalu mencontohkan, truk yang mengangkut muatan dari sentra-sentra produksi perkotaan yang seringkali pulang tanpa muatan.

Sedangkan, pengemudi truk biasanya harus menelepon berbagai pihak atau mengecek berbagai grup Whatsapp, hanya untuk mendapatkan order sekali-jalan. Itu pun membutuhkan kontrak tertulis, sementara pembayaran bisa tertunggak sampai berminggu-minggu.

“Nah, kami didesain untuk mengoreksi masalah ketersediaan, transparansi harga, dan kurangnya kepercayaan dalam proses pembayaran melalui satu aplikasi yang mudah digunakan," ungkap Tiger.

Ia juga menawarkan platform berbasis mobile, saat ini dalam beta dan akan diluncurkan dalam waktu dekat, di platform Android untuk memudahkan perusahaan, pengguna dan pengirim berinteraksi, serta memantau pergerakan kiriman secara real-time.

Sebagai informasi, Kargo Technologies didirikan pada 2018 oleh Tiger Fang, selaku CEO, dan Yodi Aditya selaku CTO. Sebelumnya, Tiger mengantongi enam tahun pengalaman membangun pasar-pasar online di Asia.

Ia turut membantu Uber untuk masuk ke pasar Indonesia, Malaysia dan Thailand. Tiger pula yang kemudian memperluas operasi Uber di Indonesia dan China Barat, dengan jabatan sebagai general manager. Bukan hanya Uber, Tiger juga sempat menjadi salah satu pendiri Lazada di Thailand dan Vietnam. (ann)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya