Demi Decacorn, Kominfo Gencar Undang Investor Asing
- VIVA/Misrohatun Hasanah
VIVA – Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, menyebutkan dalam beberapa tahun ke depan akan ada decacorn asal Indonesia.
Decacorn merupakan julukan bagi perusahaan rintisan yang valuasinya mencapai US$10 miliar atau 10 kali lipat dari valuasi startup unicorn (perusahaan rintisan yang nilai kapitalisasinya lebih dari US$1 miliar).
Dalam mewujudkannya, pihak Kominfo terus mengundang perusahaan asing untuk dapat menanamkan modal pada startup asal Indonesia.
"Kita ada beberapa startup yang sudah jadi unicorn seperti, Gojek, Traveloka, Bukalapak dan Tokopedia. Nantinya, setelah itu akan ada yang jadi decacorn. Kita doakan saja," kata Rudiantara saat menghadiri Diskusi Startup dan Pemerintah di ICE BSD, Tangerang, Minggu, 17 Maret 2019.
"Tapi kalau ditanya, Pak, gimana caranya? Ya, caranya kita terus promosikan startup yang asal negara kita ini ke investor asing, lalu minta dia tanamkan modalnya, gitu," katanya
Sementara itu, Rudiantara juga menargetkan Indonesia menjadi kekuatan ekonomi digital terbesar di ASEAN pada tahun 2020. Maka itu, pihaknya memberikan kemudahan pada para pelaku bisnis ekonomi digital untuk melahirkan startup.
"Kalau untuk peran kita, selain investasi tadi, kita juga bantu pelaku bisnis ekonomi digital ini dengan tidak mempersulit mereka soal regulasi, karena kita target ini 1.000 startup harus muncul. Sehingga, dapat terealisasi nilai ekonomi digital yang mencapai US$130 miliar di tahun 2020," ungkapnya.
Tak hanya itu, pihaknya juga menargetkan pada dua hingga tiga tahun mendatang, Indonesia dapat memiliki pusat teknologi seperti 'Silicon Valley' sebagaimana yang terdapat di Beijing, China, dan di Bengaluru, India.
Saat ini, kawasan yang sudah menjadi incaran pemerintah adalah Tangerang, tepatnya di Bumi Serpong Damai (BSD) di mana developernya dari perusahaan Sinar Mas Land. (ase)