Startup Qlapa Tutup, Kepala Bekraf: Sayang Ya Dia Butuh Napas Panjang

Kegiatan Qlapa
Sumber :
  • Instagram/@qlapaevent

VIVA – Gulung tikar startup marketplace kerajinan lokal, Qlapa menjadi perhatian para pejabat. Salah satu yang merespons tutup bisnis Qlapa yakni Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Triawan Munaf.

CEO Speaks Nextgen Startup Day: Kupas Tuntas Ketahanan Bisnis di Tengah Startup Berguguran

Dia mengatakan, di media sosial segera mencari solusi terbaik bagi masa depan Qlapa. Triawan melanjutkan, bisnis baru memang punya tantangan, salah satunya tutup operasi jika keuntungan tak berjalan. 

Khusus untuk bidang bisnis Qlapa, Triawan mencatat tantangannya terbilang tidak mudah. Qlapa merupakan marketplace yang spesifik dengan produk bukan kebutuhan sehari-hari konsumen dan rata-rata mengingat kekhususan itu, produk yang nongol di Qlapa adalah produk yang berkualitas dan bagus. 

Jembatani Industri dan Digitalisasi, Kemenperin Dorong Startup Genjot Inovasi

"Untuk marketplace yang punya segmen spesifik ini, ada masa harus membangun market share dulu, bangun pasar dulu. Karena ini yang dijual barang yang spesifik," jelasnya kepada VIVA, Rabu 6 Maret 2019.. 

Makanya dengan tantangan yang beda itu, Triawan berpendapat Qlapa perlu dukungan investasi yang panjang, bukan cuma sebentar demi bisa meraih pasarnya. 

Begini Cara Mudah Kurangi Emisi Karbon saat Naik Pesawat

"Qlapa memang harus lebih tinggi dan lebih napas panjang. Investor harus bisa membikin napas panjang buat dia," katanya. 

Triawan mengakui, meski belum mencetak keuntungan bisnis yang signifikan, kiprah marketplace ini sudah membentuk ekosistemnya. Bisnis Qlapa sudah melibatkan banyak orang dan membuat nyaman perajin dan konsumen, tapi sayangnya pencapaian itu tak bisa menutup biaya operasional yang dikeluarkan perusahaan.

Dengan mulai tumbuhnya ekosistem yang diciptakan Qlapa, dia mengatakan wajar jika banyak orang yang kecewa marketplace ini tutup.

"Jadi orang terlibat ini melihatnya tutup ya, sayang. Pembelinya juga gitu aduh kok hilang," tuturnya. 

Awal Maret ini, Qlapa menyatakan berhenti beroperasi. Tiga hari lalu, melalui pesan Instagram, Qlapa menyatakan pamit dalam unggahan foto bertuliskan 'Sebuah Epilog'. Di sana tertulis startup tersebut selama empat tahun berdiri telah mengalami pasang surut.

Qlapa juga menyampaikan perasaan besar hati dan terima kasih atas dukungan dan tanggapan positif dari penjual, pelanggan, dan media. 

Selama perjalanan Qlapa, aplikasi mobile startup yang bernaung di bawah PT Qlapa Kreasi Bangsa itu dianugerahi sebagai "Hidden Gem" oleh Google Play dan menjadi salah satu startup dengan pertumbuhan paling menjanjikan oleh majalah Forbes Asia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya