Startup Qlapa Gulung Tikar, Menkominfo: Saya Respek
- Instagram/@qlapa
VIVA – Startup kerajinan lokal Indonesia, Qlapa mengumumkan menutup bisnis mereka setelah empat tahun berjalan. Qlapa gulung tingkar dalam mewadahi para perajin lokal mendapat perhatian dari pejabat pemerintahan.
Salah satu yang mencermatinya adalah Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara. Dia mengungkapkan, sudah mengontak dan mengajak bicara pendiri dan Kepala Eksekutif Qlapa, Benny Fajarai, atas keputusan menghentikan operasi bisnis marketplace kerajinan lokal tersebut.
"Saya respek terhadap keputusan Chief Benny," ujarnya kepada VIVA, Rabu 6 Maret 2019.
Awal Maret ini, Qlapa menyatakan berhenti beroperasi. Tiga hari lalu, melalui pesan Instagram, Qlapa menyatakan pamit dalam unggahan foto bertuliskan 'Sebuah Epilog'. Di sana tertulis startup tersebut selama empat tahun berdiri telah mengalami pasang surut.
Qlapa juga menyampaikan perasaan besar hati dan terima kasih atas dukungan serta tanggapan positif dari penjual, pelanggan, dan media.
Selama perjalanan Qlapa, aplikasi mobile startup yang bernaung di bawah PT Qlapa Kreasi Bangsa itu dianugerahi sebagai "Hidden Gem" oleh Google Play dan menjadi salah satu startup dengan pertumbuhan paling menjanjikan oleh majalah Forbes Asia.
Qlapa mengangkat bendera putih dalam bisnis daring. Qlapa menyatakan bisnis mereka tak moncer dan terpaksa mengambil keputusan sulit yakni menutup bisnis mereka.
"Kami tidak dapat membuat Qlapa menjadi bisnis yang menguntungkan dan berkelanjutan," ujar Qlapa dalam postingan di akun Instagram @qlapa dikutip, Rabu 6 Maret 2019.
Qlapa mengungkapkan, selama ini mereka telah menyalurkan puluhan miliar rupiah hasil penjualan para perajin lokal.
"Sedikit-banyak kami telah berperan dalam mempromosikan produk-produk buatan tangan para perajin Indonesia. Tim kami mengalami masa-masa yang menyenangkan dan kami telah berusaha memberikan yang terbaik," tulis Qlapa. (art)