Startup Lokal di Indonesia Timur Diburu
- Stanford Graduate School of Business - Stanford University
VIVA – Data dari Mapping and Database Startup Indonesia 2018 yang dikeluarkan oleh Masyarakat Industri Kreatif Teknologi Informasi dan Komunikasi Indonesia (MIKTI) menyebutkan, jumlah perusahaan rintisan mencapai 992 startup dari berbagai bidang usaha di Tanah Air.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 522 startup atau lebih dari separuh berada di wilayah Jabodetabek. Wilayah terbanyak kedua berada di Sumatera, dengan 115 startup, dan Jawa Timur yang mencapai 113 startup di urutan ketiga.
Palapa Ring Paket Timur siap beroperasi pada Juli 2019, dengan pembangunan infrastruktur selesai pada Juni dengan uji coba selama satu bulan. Hal ini mendorong Alcatel-Lucent Enterprise atau ALE terus mengembangkan pasarnya di Indonesia.
Menurut Deputy Country Manager ALE, Ubayt Kurniawan, perusahaannya mengembangkan pasarnya di wilayah timur Indonesia. Untuk itu, mereka menunjuk salah satu anak perusahaan Computrade Technology International Group, PT Virtus Technology Indonesia, sebagai mitra distributor.
Salah satu aplikasi yang tengah digencarkan adalah platform Rainbow. "Untuk membidik pasar Timur, kami jadikan Surabaya jadi pusatnya, karena menguasai 50 persen pangsa pasar. Kami juga mendorong tumbuhnya startup dan aplikasi lokal," kata Ubayt kepada VIVA, Kamis, 28 Februari 2019.
Ia juga mengaku ingin mendorong generasi muda atau milenial, khususnya developer dan programmer, di wilayah timur Indonesia mendirikan startup lewat program inkubasi dan pitching, sehingga menghasilkan satu produk yang bisa masuk pasar global.
"Jadi nanti setelah startup berdiri, solusinya dari Rainbow. Ini adalah platform komunikasi yang bisa diintegrasikan ke aplikasi-aplikasi yang dibangun oleh teman-teman startup daerah," paparnya.
Dukungan ALE terhadap pengembangan startup lokal sudah dilakukan sejak tahun lalu lewat program ALE Hackathon.
Saat itu mereka bekerja sama dengan sejumlah perguruan tinggi seperti Universitas Brawijaya di Malang, Jawa Timur. Kemudian, perguruan tinggi di Samarinda, Kalimantan Timur serta Makassar, Sulawesi Selatan.
Ubayt juga melihat jenis startup yang cocok didirikan antara lain industri agro, perikanan, dan solusi edukasi. "Kami berharap bisa membantu startup-startup pemula di Indonesia timur melakukan transformasi digital," tutur Ubayt. (ann)