Transportasi Online Indonesia Maju karena Peran Comblang

Pengemudi ojek online saat demo di depan Istana Merdeka, Jakarta.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menuturkan teknologi telah banyak mengubah tatanan sektor kehidupan di Indonesia.

inDrive Klaim Jadi Aplikasi Ojol dengan Potongan Komisi Paling Rendah di Indonesia

Salah satunya proses perekonomian di Tanah Air saat ini memanfaatkan teknologi digital. Perkembangan teknologi tersebut sudah menjadi sebuah keniscayaan.

"Perkembangan teknologi tidak bisa dihindarkan," kata Rudiantara, di Rakernas Asosiasi Media Siber Indonesia, di Jakarta, Jumat 1 Maret 2019. 

Mengenal inDrive, Aplikasi Ojol yang Tarifnya Bisa Nego

Perubahan ini juga bisa dilihat dari proses kehidupan manusia. Dia mencontohkan saat ini jarang sekali seseorang memesan tiket pesawat melalui biro perjalanan wisata. 

Selain itu, Rudiantara menuturkan, pendiri startup berusaha mengubah kehidupan sehari-hari manusia dengan solusi platform yang mereka ciptakan.

Mendongkrak Pendapatan Mitra Pengemudi

Salah satu contohnya bisa dilihat bagaimana munculnya platform transportasi dalam jaringan (daring) yang mengubah orang menggunakan transportasi tradisional. 

"Nadiem (Makariem, Pendiri Gojek) bertanya ke opang (ojek pangkalan) berapa kali narik. (Opang) itu nunggu harusnya bergerak. Menurut Nadiem kalau bergerak ada yang jadi comblangnya," ujarnya. 

Bukan hanya sebagai transportasi saja, platform berbagi tumpangan atau ride hailing ini akan mengubah menjadi penghubung dari satu tempat ke terminal transportasi massal atau feeder.

Rudiantara mengatakan hal ini sudah terjadi di Thailand. "Di Jakarta akan terjadi. Dari stasiun ke kantor, perubahan yang akan terjadi di Indonesia," kata dia. 

Dengan teknologi digital, infrastruktur pun digenjot. Rudiantara mengatakan pemerintah memiliki program Palapa Ring yang akan selesai dalam itu waktu dekat.

Dengan Palapa Ring, daerah akan mendapatkan internet cepat dan fasilitas untuk orang banyak seperti Puskesmas. 

Palapa Ring Barat dan Tengah saat ini sudah selesai dan sudah bisa digunakan, sedangkan Paket Timur kontruksinya mencapai 91 persen. 

"Diharapkan Mei-Juni konstruksi nya 100 persen. Karena di sana lebih berat medannya. Integrasi keseluruhannya pertengahan tahun ini," kata Rudiantara. (dhi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya