Warung Pintar Akuisisi Limakilo, Bagaimana Nasib Petani?

Konferensi pers Lima Kilo dan Warung Pintar
Sumber :
  • VIVA/Misrohatun Hasanah

VIVA – Perusahaan rintisan pertanian, Limakilo telah 'dicaplok' startup bisnis ritel, Warung Pintar. Konsekuensi dari akuisisi ini, sejumlah kebijakan Warung Pintar akan berubah, mulai dari manajemen hingga warung-warungnya. Selanjutnya, kios-kios Warung Pintar akan dihubungkan dengan petani binaan Limakilo.

Jembatani Industri dan Digitalisasi, Kemenperin Dorong Startup Genjot Inovasi

Pendiri Limakilo, Walesa Danto mengatakan, kolaborasi ini diharapkan dapat membagi tugas antara kedua perusahaan. Warung Pinter akan bertugas di bagian ritel, sementara Limakilo akan ada dibalik layar. Cara ini akan lebih efektif, dibanding masing-masing dari mereka harus mencari petani dan warung yang ingin menjual sembako.

"Organisasi juga akan ada penyesuaian. Kemudian 1.000 Kios Kilo juga akan ganti nama menjadi Warung Pintar, tapi kalau masalah di daerah masih kita yang setir. Kalau saya sendiri masih, karena ada transisi manajemen, terus juga lagi mengerjakan proyek Kelontong Pintar," katanya di Jakarta, Rabu 27 Februari 2019.

Begini Cara Mudah Kurangi Emisi Karbon saat Naik Pesawat

Pengelola Kios Kilo sudah mendapatkan pemberitahuan, warung mereka akan berubah menjadi Warung Pintar. Jika sebelumnya mereka tidak memiliki identitas, kini 1.000 warung tersebut akan direnovasi. Kepemilikan nama, warna warung yang akan didominasi kuning dan penambahan sejumlah fasilitas lainnya.

Perubahan lain yang bakal terjadi di marketplace Limakilo, yang mana nanti hanya akan digunakan untuk database petani. Sementara untuk aplikasi akan diintegrasikan, karena ada modul Limakilo yang tidak ada di Warung Pintar, begitupun sebaliknya. Dengan demikian, tidak ada lagi tumpang tindih.

Endeavor Ungkap RI Berpotensi Jadi Pusat Inovasi Pasar Negara Berkembang

Sekadar informasi, produk-produk yang didistribusikan Limakilo dari petani ialah beras, minyak goreng, gula merah, bawang merah, kentang dan garam. Untuk sayur basah belum difokuskan karena menurut Walesa ada perbedaan pasar.

Terkait harga, startup ini dengan tegas mengatakan tidak bisa mengendalikan harga karena ada hukum pasar. Apabila barang sedang langka maka harga bisa tinggi, namun apabila kelebihan produksi maka harga bisa jatuh. Limakilo hanya bisa membina dan mengedukasi petani. (kwo)

CEO Speaks Nextgen Startup Day, BINUS Business School

CEO Speaks Nextgen Startup Day: Kupas Tuntas Ketahanan Bisnis di Tengah Startup Berguguran

BINUS Business School mengadakan  acara CEO Speaks Nextgen Startup Day menjawab tingginya kebutuhan akan ketangguhan bisnis Startup

img_title
VIVA.co.id
29 November 2024