Toko Offline Enggak Bakal Mati Karena E-commerce 4.0

Ilustrasi e-commerce.
Sumber :
  • BusinessLIVE

VIVA – Di masa mendatang, e-commerce 4.0 akan mengintegrasikan konsep online dan offline store. Artinya, toko online dan offline tidak berorientasi pada persaingan, namun justru saling berkolaborasi.

Pebisnis Harus Melakukan ini! Rahasia Sukses di Dunia Digital: Visual Search, Revolusi Microblogging

Managing Director lembaga riset, Ipsos, Soeprapto Tan mengatakan bahwa e-commerce akan menerapkan konsep online to offline (o2o) itu.

"Makin sustainable offline dan online. Idealnya harus sinergi dan harmoni," kata Soeprapto, dalam acara e-Commerce 4.0-What's Next di Jakarta, Selasa, 19 Februari 2019.

9 Cara Raup Cuan Jutaan Rupiah Lewat Afiliator, Bisa Jadi Ladang Uang Buat Ibu Rumah Tangga!

Ini juga mematikan pendapat yang menuding bahwa model bisnis e-commerce dapat membunuh offline store. Salah satu yang sudah menerapkannya ada Blibli.

CEO Blibli Kusumo Martanto mengatakan, perusahaannya tidak bertujuan untuk menggeser pasar offline.

Strategi Sukses Penjualan Harbolnas dengan Analitik Digital

"Tahun lalu kami mulai launching o2o. Orang bisa belanja dari mana saja dengan mobile phone. Kemudian ambil dari toko yang dijual," ujarnya.

Sementara itu, pengamat ekonomi, Yustinus Prastowo mengatakan hal senada. Menurutnya, integrasi online store tak mematikan offline. Dia mencontohkan China, meski platform online makin bergeliat, offline store juga bertumbuh.

Dicontohkan Yustinus, di negeri Tirai Bambu, kebiasaan berbelanja orang tetap sama. Mereka melihat barang tetap datang ke toko retail, namun pengalaman berbelanjanya yang lebih luas.

"Dia tetap datang. Memilih barang itu fisikal bukan digital. Lalu dia capture tetap main barang sudah dikirim ke rumah," ujarnya.

Dari tahun ke tahun, e-commerce di Indonesia sendiri juga mengalami perkembangan. Era pertama ditandai pada tahun 1990-an dengan menjadi tempat informasi sebuah produk.

Sedangkan pada generasi 2.0 hadir dengan e-commerce menjadi Omni Channel. Salah satu nama yang besar di era ini adalah Bhinneka.

Adapun perubahan e-commerce di era sekarang berkembang dengan sangat cepat. Bisnisnya berupa marketplace. Inilah yang diharapkan dapat bersinergi dengan pemilik UKM lokal untuk memasarkan produk.

"Menggandeng usaha kecil untuk masuk ke marketplace tersebut," kata Soeprapto. (ann)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya