Survei Soal Ojol Pakai Tuyul Hanya Libatkan 40 Responden, Gojek Geram

Kantor Gojek.
Sumber :
  • Instagram/@felnjo

VIVA – Aplikasi fake GPS alias GPS palsu ternyata bisa diakses secara gratis oleh pengguna smartphone. Kasus fake GPS ini menjadi salah satu tren penipuan yang ditemukan Spire Indonesia dalam survei mereka. Dari hasil survei , ada 1 dari 10 pengemudi Grab yang mengaku melakukan kejahatan tersebut. Sedangkan di kalangan Gojek, rasionya 7 banding 10 pengemudi.

Arahan Menkomdigi Meutya Hafid, Grab dan Ovo Dukung Program Makan Bergizi Gratis

Survei Spire ini dilakukan pada 40 pengemudi yang menggunakan dua aplikasi Gojek dan Grab sekaligus. Penelitian dilakukan di empat kota yaitu Jakarta, Medan, Surabaya, dan Bandung. 

Deputi CEO Spire Indonesia, Jeffrey Bahar mengungkapkan bahwa pelaku fake GPS membagikan 'ilmu'-nya pada teman-temannya. Sehingga informasi aplikasi yang bisa digunakan baik di Grab dan Gojek akan tersebar di antara mereka. 

Beruntungnya Pengguna Telkomsel, Cuma dengan Nomor HP dapat Diskon Hotel dan Tiket Pesawat

Terkait survei tersebut, pihak Gojek angkat bicara. Michael Reza Say, VP Corporate Affairs Gojek mengungkapkan bahwa 40 sampel responden tidak dapat merepresentasikan jutaan driver online di Indonesia. 

Ia menjelaskan bahwa Gojek telah memiliki sistem yang jauh lebih kuat yang mampu menghentikan order fiktif bahkan sebelum sampai ke pengguna aplikasi.

Biaya Amanda Manopo Pakai Ojol Selama Satu Tahun Bisa Beli Mobil Baru

"Kami menghimbau agar lembaga riset dapat lebih berhati-hati dalam menyajikan data, agar tidak memberikan informasi menyesatkan yang dapat berdampak kepada jutaan mitra driver dan keluarganya yang mencari nafkah melalui aplikasi online," katanya seperti dari rilis yang diterima VIVA, Sabtu 2 Februari 2019. 

President Director OVO, Karaniya Dharmasaputra bersama Menkomdigi Meutya Hafid

Grab dan Ovo Perkuat Komitmen Memberantas Judi Online

Grab Indonesia dan OVO menegaskan komitmennya dalam mendukung pemberantasan judi online sesuai arahan Menteri Komunikasi dan Digital RI, Meutya Hafid.

img_title
VIVA.co.id
24 Desember 2024