Akulaku Targetkan Pertumbuhan Penyaluran Dana capai 300 Persen

Konferensi pers Akulaku
Sumber :
  • Dokumen Akulaku

VIVA – Platform daring cicilan pembelian barang, Akulaku menargetkan pertumbuhan penyaluran dana capai 300 persen pada 2019. Sepanjang 2018, perusahaan teknologi finansial itu menunjukkan tren positif, aalah satunya angka pertumbuhan lebih dari 300 persen dengan kredit yang disalurkan sekitar Rp9,8 triliun. 

CEO Speaks Nextgen Startup Day: Kupas Tuntas Ketahanan Bisnis di Tengah Startup Berguguran

"Tahun 2018 merupakan tahun yang baik bagi kami. Pertumbuhan kami di tahun 2018 membuktikan respons masyarakat yang sangat positif terhadap solusi layanan keuangan yang kami tawarkan," kata Director of Corporate Affairs and Public Relations Akulaku Indonesia, Anggie Setia Ariningsih, dalam keterangannya, Kamis 31 Januari 2019. 

Selain itu, Akulaku juga menjadi aplikasi teknologi finansial terfavorit versi riset di salah satu media. Dalam riset berjudul 'Fintech Report 2018', 49 persen responden memilih Akulaku. 

Jembatani Industri dan Digitalisasi, Kemenperin Dorong Startup Genjot Inovasi

Anggie menuturkan, pada 2019 perusahaan menargetkan peningkatan pengguna capai 2 hingga 3 kali.

Sejumlah inovasi layanan baru juga akan bertahap diluncurkan Akulaku. Anggie menuturkan hal tersebut merupakan bagian dari komitmen perusahaan. 

Begini Cara Mudah Kurangi Emisi Karbon saat Naik Pesawat

“Semua gebrakan dan pengembangan yang telah, sedang dan akan kami lakukan ini adalah bentuk komitmen kami dalam mendukung program pemerintah untuk mewujudkan inklusi keuangan dengan menyediakan layanan keuangan non-tunai kepada semakin banyak orang di Indonesia.” kata dia. 

Untuk mendukung komitmen tersebut, Akulaku memperkenalkan PT Pintar Inovasi Digital atau Asetku. Perusahaan peer to peer lending (P2P Lending) itu juga telah terdaftar dan juga diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan. 

Direktur Asetku, Andrisyah Tauladan mengatakan perusahaan sedang kembangkan kerja sama dengan sejumlah pihak untuk meningkatkan layanannya. Termasuk untuk risk management dan kapasitas pendanaan. 

"Dalam waktu dekat, kami juga berencana meluncurkan Asetku Syariah dan pinjaman dengan segmen lender dari korporasi/institusi," ujarnya. 

Sedangkan di Akulaku, 98 persen risk assessment-nya menggunakan machine learning serta sejumlah risk module. Cara tersebut untuk digunakan sebagai analisis risiko dan juga anti-fraud

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya