Kata Mamet, Jangan Harap Kaya Instan dari Startup
- Dok. VIVA/ Misrohatun
VIVA – Dennis Adhiswara, aktor sekaligus pendiri startup video online lokal, Layaria mengatakan, ada tiga tantangan dalam mendirikan startup atau perusahaan rintisan.Â
Menurutnya, saat ini banyak orang yang seringkali salah kaprah dalam membangun bisnis startup. Mereka tidak terlebih dahulu melakukan tes pasar mengenai layanan dan produk yang diluncurkan.
"Seringkali kita tidak melakukan tes pasar, apakah sekarang produknya lagi dibutuhkan atau tidak. Itu bahaya sekali ya, sudah capek-capek buat, tapi enggak ada yang lirik di market," katanya di Three Bun, Jakarta, Selasa, 29 Januari 2019.
Startup yang tidak mau melakukan tes market bisa dianggap malas atau egois.
Lantas, pemeran Mamet dalam film ‘Milly dan Mamet itu’ menegaskan, ada beberapa hal yang menyebabkan startup tidak berkembang. Pertama, produknya perlu disempurnakan atau saat ini belum dibutuhkan masyarakat.Â
Kedua, saat membangun startup terlalu percaya diri dengan produk. Begitu mendapat pendanaan, semua anggaran langsung digunakan untuk memperbanyak produk.Â
Padahal ini bisa saja salah perhitungan. Misalnya hasil keuntungan produk hanya bisa dipakai untuk bertahan hidup selama enam bulan. Sedangkan jika sebagian dana disimpan, dapat dimanfaatkan hingga satu sampai dua tahun ke depan.Â
"Saya lebih memilih yang bisa bertahan hidup lebih panjang. Saya tipe yang senang menyediakan apa yang dibutuhkan masyarakat. Kalau belum dibutuhkan ya pelan-pelan saja, tidak perlu terlalu jor-joran," ujarnya.
Poin penting selanjutnya ialah jangan menganggap mendirikan startup bisa membuat kaya secara instan. Beberapa pebisnis merasa dengan membuat aplikasi, kemudian mendapat investor, bisa langsung menjadi kaya. Mendirikan startup tidak sesimpel itu.
Pebisnis harus terlebih dahulu mencari masalah. Kemudian dipecahkan untuk ditemukan solusinya, lalu barulah bisa menjual jasa dan produk.Â
Dennis berharap tidak ada lagi pebisnis yang berpikir bahwa membangun startup adalah cara instan untuk menjadi kaya.