Komentar Industri Fintech Atas Masalah yang Menimpa Seorang Pesohor

Ilustrasi fintech.
Sumber :
  • The Guardian Nigeria

VIVA – Perusahaan rintisan teknologi berbasis keuangan atau startup fintech, Modalku, mengaku tidak berdampak dengan banyaknya masalah yang menimpa industri fintech pada tahun lalu.

OJK Sebut Industri Fintech RI Masih Lemah Modal hingga Kurang SDM Berkualitas

"Ya, untungnya secara langsung ke Modalku tidak ada," kata Co-founder dan Chief Executive Officer Modalku, Reynold Wijaya di Jakarta, Rabu, 23 Januari 2019.

Ia sangat mendukung penutupan kegiatan fintech ilegal dan berharap tidak ada masalah lagi di pasar akibat dari tindakan fintech nakal di tahun ini.

OJK Sebut Pengembangan Industri Keuangan RI Butuh Peran Krusial Sektor Ini

Reynold menyakini sejumlah asosiasi dan Otoritas Jasa Keuangan akan terus melakukan yang terbaik bagi perkembangan industri fintech.

"Bersama AFPI (Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia) dan AFTECH (Asosiasi Fintech Indonesia) serta OJK, kita bisa menciptakan pasar yang lebih sehat," ungkapnya.

Kembangkan Ekosistem Industri Fintech, AFPI Perluas Jaringan Global

Selain itu, terkait kasus yang menimpa aktor dan pesohor Christian Sugiono yang diteror debt collector karena menjadi nomor darurat, Reynold enggan komentar lebih jauh.

Ia hanya berujar kalau Modalku melakukan strategi pinjaman ke debitur dengan cara yang berbeda.

"Kami hanya memberikan pinjaman kepada perusahaan, bukan perorangan atau individu. Jadi tidak ada nomor darurat, melainkan langsung kepada pemilik perusahaan," tegas Reynold.

Sebelumnya, Christian Sugiono diteror melalui SMS, panggilan telepon, dan email oleh debt collector.

Penyebabnya, karena nomor kontaknya diberikan sebagai nomor darurat oleh seseorang bernama May Lasari. Orang tersebut dikatakan menunggak kredit selama 20 hari dari fintech bernama Pinjam Mudah.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya