Calon Jemaah Bisa Pergi Umrah Meski Belum Lunas, Begini Syaratnya
- istimewa
VIVA – Marketplace online yang menyediakan layanan perjalanan umrah, Pergiumroh.com, melakukan kerja sama strategis dengan salah satu layanan keuangan digital di Indonesia, TrueMoney Indonesia. Kerja sama ini dalam rangka penjualan paket umrah melalui 16 ribu agen yang telah bergabung.
Direktur Operasional TrueMoney Indonesia, Rio da Cunha mengatakan, kolaborasi ini ialah untuk memberi kemudahan kepada masyarakat yang ingin menjalankan ibadah. Enam belas ribu agen akan siap melayani dan membantu masyarakat.
"Caranya mudah. Masyarakat bisa melakukan pembelian paket secara mandiri dengan mengunduh terlebih dahulu aplikasi TrueMoney. Tapi bagi yang belum terliterasi digital bisa melalui agen kami yang tersebar di seluruh Indonesia," katanya di Jakarta, Selasa, 15 Januari 2019.
Dilatarbelakangi banyaknya kecurangan yang dilakukan beberapa oknum yang mengaku travel agent, keduanya ingin memberi layanan yang jujur dan terbuka. Terlebih Pergiumroh.com telah bekerjasama dengan 21 travel agent yang telah mendapat lisensi dari Kementerian Agama.
Pada kesempatan yang sama, Chief Executive Officer Pergiumroh.com, Faried Ismunandar menuturkan, dirinya ingin menjangkau lebih banyak lagi masyarakat yang ingin dimudahkan dalam proses ibadahnya.
"Bahkan, kami memberi opsi kepada masyarakat untuk bisa pergi terlebih dahulu baru membayar dengan cicilan. Itu salah satu keunggulannya. Bagi masyarakat yang sudah mampu, khususnya di daerah-daerah, kita ingin menjembatani itu," ujarnya.
Sementara itu setiap transaksi di aplikasi yang berhasil dilakukan agen akan diberi komisi. Dengan begitu saat ini mereka tidak hanya menjual pulsa provider atau hanya pulsa listrik saja, tetapi juga menjual paket umrah.
Layanan ini diharapkan dapat menjawab kebutuhan masyarakat yang ingin melaksanakan ibadah umrah. Pergiumroh.com ingin masyarakat dapat membeli paket umrah dengan mudah dan tanpa khawatir.
Endeavor Ungkap RI Berpotensi Jadi Pusat Inovasi Pasar Negara Berkembang
Pasar negara berkembang kini semakin menjadi fokus utama bagi investor dalam mencari peluang baru, terutama dalam sektor startup.
