Alipay Cari Startup Inovatif, Pendaftaran Sampai Januari

Ilustrasi startup.
Sumber :
  • Web In Travel

VIVA – Alibaba semakin gencar mencari bibit-bibit startup di Asia Tenggara. Salah satu yang baru mereka lakukan adalah mengutus anak usaha, Alipay, membuat sebuah kegiatan untuk mencari perusahaan rintisan yang dianggap inovatif, serta bisa dikembangkan dan diaplikasikan di Asia Tenggara.

Alipay tidak sendirian. Platform pembayaran online terbesar di dunia yang dikelola oleh Ant Financial Service Group itu menggandeng salah satu universitas unggulan di Singapura, National University of Singapore. Keduanya mengadakan Social Innovation Challenge. 

Social Innovation Challenge ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mendukung pertumbuhan perusahaan rintisan di Asia Tenggara yang memanfaatkan teknologi dalam mewujudkan masyarakat yang lebih inklusif. 

Ada berbagai contoh inisiatif yang termasuk di dalamnya, seperti memberikan akses pada masyarakat kelas bawah untuk mendapatkan pendidikan, mengajarkan teknologi digital untuk kalangan lanjut usia, atau membantu kaum difabel dengan cara meningkatkan kemampuan mereka.

"Sejak 2004, kami berdedikasi untuk menggunakan kekuatan teknologi digital dalam rangka menghadirkan kesempatan yang sama bagi semua orang," kata Geoff Jiang, Vice President, General Manager of Technology and Business Innovation Group di Ant Financial, dalam keterangannya, Sabtu, 15 Desember 2018.

"Kami berharap dapat berkolaborasi bersama partner terbaru kami, NUS Enterprise, untuk mengidentifikasi dan mendukung pertumbuhan startup yang paling inovatif di Asia Tenggara," tambahnya.

Dikatakan Jiang, Alipay ingin berkontribusi pada perusahaan rintisan yang menyumbangkan dampak positif bagi komunitas mereka, serta membantu mengurangi permasalahan global, mulai dari isu penuaan, kemiskinan, hingga kurangnya akses pembangunan. 

Alipay-NUS Enterprise Social Innovation Challenge akan diadakan di Singapura, Malaysia, dan Indonesia. Pendaftaran akan dibuka secara online di situs resmi (www.alipaynusseachallenge.com) dan ditutup pada bulan Januari 2019. 

Dalam putaran pertama, juri akan menentukan tiga pemenang utama dari setiap negara, yang masing-masing akan mendapatkan hadiah uang tunai senilai 10 ribu dolar Singapura (sekitar 105 juta rupiah). 

Kembangkan Startup Fintech RI, Danamon dan MUFG Siap Gelontorkan US$100 Juta

Sembilan finalis ini akan diundang untuk mengikuti babak final di Singapura pada bulan Maret 2019, untuk memperebutkan hadiah utama, yaitu uang tunai 50 ribu dolar Singapura (sekitar 526 juta rupiah). 

Tim pemenang tidak hanya mendapatkan hadiah uang tunai untuk diinvestasikan pada kegiatan sosial mereka, namun juga akan memperoleh bantuan demi mempercepat pertumbuhan mereka melalui jejaring, pengajaran, dan kesempatan bekerja sama dengan Ant Financial, NUS, dan mitra-mitra lain dalam ekosistem mereka. 

Buka Jalan bagi Startup untuk Go International

Tak hanya itu, dukungan inkubasi selama tiga bulan dari NUS Enterprise juga akan diberikan pada tim-tim unggulan. Ditambah akses gratis untuk komunitas dan co-working space BLOCK71 yang terdapat di Singapura, Bandung, Jakarta, Yogyakarta, Suzhou, dan San Fransisco. 

Selain itu, para pemenang Social Innovation Challenge berhak untuk mengikuti 10x1000 Tech for Inclusion yang ditawarkan oleh International Financial Corporation (IFC) - anggota dari World Bank Group - dan Alipay. 

Jangan Ketinggalan! Pahami tentang Akuisisi pada StartUp

Sesi pelatihan komprehensif ini bertujuan untuk melahirkan 1.000 ahli teknologi di negara-negara berkembang dalam waktu 10 tahun ke depan, baik yang bergerak di sektor publik maupun swasta. Para pemenang juga akan mendapatkan kesempatan untuk bekerja sama dengan Ant Financial dan Alipay untuk mengeksekusi kegiatan CSR perusahaan. 

Sebelumnya, Ant Financial telah berbagi keahlian teknologi dengan mitra-mitra e-wallet seperti TrueMoney di Thailand, DANA di Indonesia, GCash di Filipina, dan Touch ‘n Go di Malaysia.

Devina Hartono, Executive Director Endeavor Indonesia

Endeavor Ungkap RI Berpotensi Jadi Pusat Inovasi Pasar Negara Berkembang

Pasar negara berkembang kini semakin menjadi fokus utama bagi investor dalam mencari peluang baru, terutama dalam sektor startup. 

img_title
VIVA.co.id
25 November 2024