Bekraf Ingin Semakin Banyak Startup yang Melantai di Bursa
- Dok. Misrohatun
VIVA – Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) menghadirkan acara Go Startup Indonesia (GSI) Scale Con yang bekerjasama dengan Mandiri Capital, pada Senin, 3 Desember 2018 di Jakarta.
Deputi Akses Permodalan Badan Ekonomi Kreatif, Fadjar Hutomo menyebut, telah ada tiga startup yang 'melantai' di bursa melalui initial public offering (IPO), ia berharap jumlahnya akan terus bertambah.
"Ini adalah sebuah ekosistem yang harus dilengkapi puzzle-nya. Ketika kita berbicara mengenai jumlah yang ingin diperbanyak, maka kita memang harus memulainya dari hulu," katanya dalam konferensi pers, Senin.
Bekraf mencoba menghubungkan satu kegiatan dengan kegiatan lainnya dalam sebuah program besar yang disebut dengan GSI. GSI sendiri baru saja dirilis sekitar September lalu. Penjaringan startup dilakukan di tujuh kota untuk membawanya ke level yang lebih tingi, seperti Surabaya, Yogyakarta, Medan, Denpasar, Jakarta, Bandung dan Batam.
Kemudian terpilihlah 16 startup yang memiliki potensi. Sebelumnya, mereka telah mengikuti berbagai kegiatan selama lima hari di Jakarta, kemudian final pitching. Adapun pembicara yang dihadirkan adalah mereka yang sebelumnya telah bergelut di dunia startup, seperti Gojek dan Grab.
Untuk menyempurnakan ekosistem, salah satu jalannya ialah melalui pemodalan bagi startup yang bermuara di pasar modal. Fadjar mengatakan, mereka membutuhkan modal di semua fase, mulai dari membuat konsep, fase awal, pertumbuhan hingga saat matang.
Chief Financial Officer Mandiri Capital Indonesia, Hira Laksamana, mengatakan perusahaannya sangat mendukung program ini, karena sejalan dengan visi misi mereka. Hira tidak ingin hanya membawa startup, melainkan juga membangun ekosistem yang lebih luas.
"Startup yang telah diseleksi akan masuk ke dalam program kami. Setelah itu tidak menutup kemungkinan mendapat pendanaan dari mitra kami, baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri," katanya dalam kesempatan yang sama.
Adapun ketiga perusahaan IPO yang dimaksud Fadjar ialah Kioson, Mcash dan Yelooo. Ia juga tidak dapat memprediksi berapa banyak perusahaan yang bisa mencapai IPO di tahun berikutnya. Bursa efek bukan sekedar menjadi ajang untuk mengejar gelar unicorn saja, namun juga dapat memberi wawasan baru bagi perkembangan startup.