Menkominfo Ajak Suntik Investasi ke Startup Pendidikan dan Kesehatan
- ANTARA FOTO/ICom/AM IMF-WBG/Anis Efizudin
VIVA – Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mendorong modal ventura atau venture capital, agar berinvestasi di perusahaan rintisan berbasis pendidikan teknologi atau startup edutech dan kesehatan berbasis teknologi atau healthtech. Menurutnya, untuk menjadi startup unicorn, maka kuncinya ada di pendidikan.
"Mengacu ke APBN bahwa 20 persen harus dialokasikan ke sektor ini. Tahun ini, anggaran pendidikan sekitar Rp400 triliun," kata Rudiantara di The NextIcorn International Convention Digital Paradise Weekend, Nusa Dua, Bali, Sabtu 13 Oktober 2018.
Ia melanjutkan, jika saja mendapat sekitar dua persen saja, angkanya mencapai Rp10 triliun. Begitu pula dengan healthtech. Rudiantara juga menjelaskan, berdasarkan Undang-undang Dasar 1945, pemerintah wajib mengalokasikan anggaran sebesar lima persen ke sektor kesehatan dari APBN.
"Ini kalau lima persen sekitar Rp100 triliun lebih dibelanjakan. Kita ambil dua persennya saja sudah Rp2 triliun. It's a big value, " jelasnya.
Rudiantara memandang, perkembangan startup saat ini semakin cepat. NextIcon, menurut dia, salah satu wadah agar pemerintah bersama startup unicorn lokal yakni Gojek, Traveloka, Bukalapak menjadi ‘comblang’ bagi startup Indonesia yang butuh pendanaan dengan venture capital skala global atau nasional.
Saat ini, sudah ada 13 negara dan 88 venture capital yang hadir di NextIcon. Ia mengaku membatasi negara karena tidak ingin terlalu bervariasi dan fokus.
"Saya bulan kemarin, roadshow ke Jepang dan bertemu dengan 28 venture capital. Kita mau membidik VC dari Jepang dari Korea. Tidak mau terlalu luas ke mana-mana sehingga jadinya fokus," papar dia.