Dapat Duit Rp7,4 Triliun, Dompet Grab Makin Tebal
- www.grab.com/sg
VIVA – Konglomerasi keuangan asal Jepang, SoftBank, akan menyuntik dana segar tambahan ke perusahaan aplikasi berbasis transportasi, Grab, sebesar US$500 juta atau Rp7,4 triliun.
Tambahan modal tersebut sejalan dengan rencana Grab yang ingin mencari pendanaan US$1 miliar atau Rp15 triliun hingga akhir tahun ini.
"Angkanya kurang lebih sekitar segitu. Sekarang masih tahap untuk finalisasi. Selain Softbank, ada beberapa investor yang juga ingin menanamkan uangnya di Grab," kata sumber yang dekat dengan kedua perusahaan tersebut, dikutip dari situs Financial Times, Minggu, 7 Oktober 2018.
Sumber ini juga menyebutkan bahwa suntikan dana tambahan dari SoftBank ini untuk meningkatkan valuasi Grab menjadi US$12 miliar (Rp180 triliun), dari sebelumnya US$11 miliar (Rp164 triliun), setelah putaran pendanaan terakhir.
Sebelumnya, perusahaan milik Anthony Tan ini telah disuntik raksasa otomotif Jepang, Toyota, sebesar US$1 miliar (Rp15 triliun) pada Juni tahun ini.
Investor lainnya seperti Ping An Capital, Mirae Asset, Macquarie Capital, OppenheimerFunds, dan Cinda Sino-Rock Investment Management, menyusul kemudian yang secara kolektif menyumbang ke Grab sekitar US$1,2 miliar (Rp18 triliun).
"Jika terwujud, maka SoftBank menjadi pemimpin atas penggalangan dana Grab yang nilainya mencapai US$6,5 miliar (Rp97 triliun)," lanjut sumber tersebut.
Kendati demikian, baik Grab maupun Softbank, enggan memberi pernyataan resmi. SoftBank, yang juga memiliki saham signifikan di sebagian besar perusahaan aplikasi berbasis transportasi Uber, Didi Chuxing, 99 Brasil, dan Ola India, membeli saham Grab pertama kali dengan nilai US$250 juta (Rp3,7 triliun) pada 2014.
Belum lama ini, pemerintah Arab Saudi menyuntikkan dana tambahan sebesar US$45 miliar (Rp672 triliun) ke Softbank. Dengan demikian, sebagai salah satu investor, Arab Saudi mengukuhkan posisinya di perusahaan milik Masayoshi Son tersebut.