Gojek di Vietnam Dihadang FastGo
- Facebook/GO-JEK
VIVA – Ekspansi Gojek di luar negeri mendapat perlawanan dari perusahaan lokal. Di Vietnam, layanan Go-Viet dihadang oleh FastGo. Perusahaan lokal itu tak ingin menjadi penonton saja di pasar dalam negeri mereka.Â
Dikutip dari Kr-Asia, Jumat 28 September 2018, demi menyaingi kehadiran Gojek serta Grab yang berbasis di Singapura, FastGo sedang mencari suntikan dana Seri B sekitar US$50 juta atau Rp734 miliar.
Penyedia layanan berbagi tumpangan yang dikembangkan perusahaan Vietnamese NextTech Group itu menargetkan suntikan dana Seri B tersebut bisa didapatkan pada awal 2019.Â
Sejauh ini, FastGo memang sudah mendapatkan sejumlah investasi salah satunya dari VinaCapial Venture, pemodal ventura Vietnam. Namun jumlah gelontoran dana yang didapatkan tidak dipublikasikan.Â
Modal FastGo lainnya untuk melawan Gojek dan Grab yakni jumlah armada. Laporan VNexpress menunjukkan FastGo punya setidaknya 15 ribu taksi dan mitra sepeda motor di Hanoi dan Ho Chi Minh City.Â
Untuk melawan Gojek dan Grab, FastGo bukan cuma mengandalkan suntikan dana segar. Perusahaan yang baru diluncurkan pada Juni lalu itu menawarkan tarif layanan yang terjangkau bagi pengguna. Mitra pengemudi FastGo juga tak wajib membayar komisi ke perusahaan.Â
Malah ada rencana, FastGo juga tak mau kalah dengan Gojek yang mengekspansi luar negeri. FastGo ingin mengeskpor layanan mereka di Myanmar dan Indonesia dalam waktu segera.Â
FastGo di pasar Vietnam memang masih kalah jauh dengan Grab yang menguasai lebih dari 50 persen pangsa pasar, sedangkan Gojek mengklaim pada Agustus lalu sudah mendapatkan 10 persen pangsa pasar.Â
FastGo menyadari mereka kalah dari pemain berbagi tumpangan dari luar negeri tersebut. Kabarnya target pendanaan Seri B FastGo itu untuk menyaingi Grab dengan sokongan investasi US$6 miliar dan Gojek lebih dari US$2 miliar.Â
 Â