Startup Ini Bantu Pelaku Usaha Tekstil Masuki Industri 4.0

88Spares.com
Sumber :
  • Dok.Ist

VIVA – Pelaku usaha tekstil tak perlu khawatir lagi menghadapi era digital atau yang disebut dengan Industri 4.0. Pasalnya, dengan bantuan teknologi, e-commerce banyak bermunculan, mulai dari yang berperan sebagai distributor, sampai penjual sparepart.

CEO Speaks Nextgen Startup Day: Kupas Tuntas Ketahanan Bisnis di Tengah Startup Berguguran

Sebagai platform yang mempertemukan pembeli dan penjual mesin, bahan baku, dan produk akhir tekstil, 88spares.com ingin membantu pelaku industri familiar dengan konsep kemudahan berbisnis dalam Industri 4.0.

"Selama hampir satu tahun beroperasi, kami sudah bekerjasama dengan 100 merek OEM dan aftermarket mesin dan bahan baku tekstil yang menjual lebih dari 6.000 item di 88Spares.com. Saat ini kami sedang dalam proses digitalizing lebih banyak lagi produk, sehingga sampai akhir kuartal II tahun depan, jumlah item yang kami jual mencapai 252.000," ujar Co-Founder dan CMO 88Spares.com, Rosari Soendjoto, dalam keterangannya, Jumat, 14 September 2018. 

Jembatani Industri dan Digitalisasi, Kemenperin Dorong Startup Genjot Inovasi

Menurutnya, dengan membeli suku cadang mesin dan bahan baku tekstil dari 88Spares.com, proses pembelian barang bisa dilakukan dengan cepat dan hemat. Ia menyebut biasanya untuk mencari suku cadang mesin tekstil lama butuh dua minggu dengan cara yang konvensional. 

"Selain lebih cepat, bisa hemat biaya hingga 20 persen dibanding membeli secara konvensional. Jangan pernah takut teknologi bisa menggantikan manusia, karena manusia yang menciptakan teknologi. Jadi biarkan teknologi yang membantu kita mengambil keputusan berdasarkan data dan fakta sehingga bisa lebih produktif," katanya.

Begini Cara Mudah Kurangi Emisi Karbon saat Naik Pesawat

Kemenperin menyebut industri tekstil adalah satu dari lima sektor yang diharapkan bisa melakukan revolusi industri 4.0 demi meningkatkan produktivitasnya dengan menerapkan konektivitas antara manusia, mesin, dan data. 
Khusus untuk industri tekstil masih terdapat produksi dalam negeri yang masih lemah untuk bersaing dengan produsen dari negara lain yaitu weaving, knitting, dyeing, finishing, serta sektor penunjang seperti spinning dan serat.

Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Jemmy Kartiwa Sastratmaja

Asosiasi Tekstil Tolak Kenaikan PPN 12 Persen

Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Jemmy Kartiwa Sastratmaja menolak kenaikan tarif PPN menjadi 12 persen pada 1 Januari 2025

img_title
VIVA.co.id
30 November 2024