Cara e-Commerce Kenalkan Batik Pada Dunia

Perajin Batik
Sumber :
  • VIVA.co.id/M Ali Wafa

VIVA – Di era digital saat ini, memperkenalkan batik ke seluruh dunia memang cukup mudah. Tinggal posting di media sosial, orang akan melihatnya, tapi bukan berarti mereka akan paham. Oleh karena itu, e-commerce, Qlapa merasa perlu berupaya lebih jauh lagi untuk melestarikan batik Indonesia.

Muhammadiyah Luncurkan Produk AC yang Bikin Sejuk 'Dunia dan Akhirat', Berapa Harganya?

Dikatakan pihak Qlapa, batik merupakan salah satu budaya terbaik Indonesia terus populer di kalangan masyarakat. Modernisasi era ini telah mengadopsi berbagai produk batik dalam bentuk dan fungsi baru.

"Ada batik yang dibuat menjadi kaus, dompet, gantungan kunci, dan alas kaki. Kami sebagai marketplace ecommerce yang menjual 100 persen produk kerajinan tangan lokal terus melestarikan dan mempromosikan produk batik," ujar Benny Fajarai selaku CEO Qlapa, dalam keterangannya, Sabtu, 8 September 2018.

Boikot Produk Terafiliasi Israel Bikin Masyarakat Pindah ke Produk Lokal, MUI: Sangat Positif

Memang, sejak diakui sebagai warisan budaya Indonesia oleh UNESCO pada 2 Oktober 2009, yang kini diperingati setiap tahun sebagai Hari Batik Nasional, nama batik semakin harum.

Beberapa motif batik yang paling populer di Indonesia adalah motif batik sogan, parang, dan sekar jagad.  Motif batik sogan dan parang terlihat lebih klasik dan tradisional dengan warna dominan cokelat, sementara motif sekar jagad bernuansa lebih modern dan berani. 

Shopee Ungkap Penjualan Produk UMKM Brand Lokal Naik 7 Kali Lipat pada Momen Ini

“Dari berbagai kategori produk yang ada di Qlapa, batik memang menjadi salah satu primadona yang paling banyak dicari. Pakaian batik masih menjadi yang terpopuler, namun kami melihat pembeli juga ingin mengombinasikannya dengan rok batik, kulot, kalung, sampai pouch batik yang tidak kalah menawan,” tutur Benny.

Benny mengklaim Qlapa memiliki koleksi dari hampir semua motif batik di Indonesia. Banyak perajin dalam komunitas Qlapa yang menabrakkan motif-motif yang berbeda menjadi sebuah kesatuan, misalnya dalam sehelai pakaian atau tas batik. Keunikan dan kreativitas dari setiap perajin ini menjadi daya tarik tersendiri bagi pembeli Qlapa.

"Pembeli tidak ingin corak batik yang monoton dan pasaran, justru mereka mencari kreasi baru yang sesuai dengan selera dan preferensi mereka,” ujar Benny.  Ia mengakui, batik kini tidak lagi menjadi pakaian tradisional.

Sebaliknya, batik telah berhasil bertransformasi menjadi identitas nasional Indonesia, dibuktikan dengan banyaknya masyarakat yang berbangga dalam mengenakan batik sehari-hari. Bahkan, delegasi, atlet, atau staf pemerintah Indonesia kerap menampilkan batik ketika mewakili Indonesia dalam acara-acara internasional. 

“Kami berharap, Qlapa dapat terus mendukung pertumbuhan industri batik di Indonesia. Caranya adalah dengan memberikan panggung bagi perajin batik dari daerah-daerah Indonesia untuk menjual karya terbaiknya. Dengan platform online, batik ini dapat diakses dan dipesan oleh khalayak internasional, sehingga semakin mengharumkan nama Indonesia sebagai negara kaya budaya,” kata Benny. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya