INASGOC Bantah Aplikasi Moovit Buatan Israel

Pejalan kaki melintas di trotoar yang dihias tema merah putih dan Asian Games di
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Galih Pradipta

VIVA – Deputi II Bidang Administrasi Indonesia Asian Games 2018 Organizing Committee atau INASGOC, Francis Wanandi, menegaskan bahwa aplikasi Moovit murni buatan anak bangsa dan bukan Israel.

Endeavor Ungkap RI Berpotensi Jadi Pusat Inovasi Pasar Negara Berkembang

Ia mengatakan Moovit merupakan official apps Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang. Tak hanya itu, Francis juga mengaku bila Moovit bukanlah aplikasi baru karena sudah dipakai oleh beberapa instansi pemerintah.

"Buatan Indonesia. Ada PT-nya tapi saya lupa namanya. Banyak yang sudah pakai. Kementerian Perhubungan, Pemprov DKI Jakarta dan Pemkot Semarang sudah pakai," kata Francis kepada VIVA, Selasa, 14 Agustus 2018.

Strategi PLN Jadi Pusat Ekosistem Startup Energi Indonesia

Sebelumnya diberitakan bahwa Moovit adalah aplikasi buatan startup negeri Yahudi yang nama perusahaannya sama dengan aplikasi tersebut.

Aplikasi Moovit.

Grab Pertemukan 4 Startup Lokal Ini ke 100 Calon Investor Potensial

Moovit merupakan perusahaan rintisan yang bergerak di bidang data analitik mobilitas urban dan sebuah aplikasi transportasi publik gratis.

Aplikasi ini tercatat dibuat oleh Moovit App Global Ltd, yang sebelumnya dikenal dengan TranzMaze. Perusahaan itu ditemukan 2011 dengan basis kantor di Ness Ziona, Israel.

Menurut situs Thetower, Moovit didirikan oleh Nir Erez di Tel Aviv, Israel, pada Februari 2012 bersama dengan Roy Bick dan Yaron Evron.

Bukan cuma Asian Games 2018, Moovit telah mendukung FIFA World Cup 2014 dan menjadi partner resmi beberapa even olahraga seperti Copa America 2015, UEFA Euro 2016, Olimpiade Rio 2106, serta AS Roma Football Club 2017 Euroleague Final Four.

Situs Times of Israel juga menyebut jika Moovit merupakan aplikasi buatan Israel. Mereka menyindir Asian Games yang menolak kedatangan kontingen atlet dari Israel sejak 1981 sampai saat ini.

“Israel dilarang ikut serta tapi aplikasi buatan negara itu dipakai sebagai official apps,” demikian judul artikel tersebut.

Ajang yang diadakan empat tahun sekali itu ternyata pernah mengikutsertakan Israel pada periode 1954-1974.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya