Aplikasi Lokal Ini Gabungkan Belanja Online dan Offline

Aplikasi Yukk.
Sumber :
  • https://yukk.co.id/

VIVA – Yukk merupakan aplikasi agregator buatan anak bangsa yang hadir dengan tujuan memudahkan pengguna atau user melakukan transaksi nontunai ketika berbelanja.

IHSG Sesi I Melejit 0,71 Persen Ditopang Lonjakan Saham BBTN hingga SMRA

Deputy CEO Yukk, Stevanus Rahardja, mengatakan pihaknya ingin menciptakan ekosistem omni channel, yaitu menggabungkan dunia digital dan fisik.

"Caranya cukup memindai kode QR yang terdapat di outlet. Lalu, pengguna sudah bisa menyelesaikan transaksi sekaligus mendapatkan promo seperti potongan harga," kata Stevanus, dalam keterangannya, Senin 13 Agustus 2018.

Menguak Fakta Pulsed Field Ablation, Game Changer dalam Pengobatan Fibrilasi Atrium

Ia melanjutkan, saat ini jumlah pengguna Yukk sudah mencapai 17 ribu dengan merchant sebanyak 170 serta lebih dari 700 outlet yang tersebar di wilayah Jabodetabek.

"Target kami sampai akhir tahun ini meraih 70 ribu pengguna dan 500 merchant," ungkapnya, yang mendirikan aplikasi ini sejak 1 Maret lalu.

Kantongi Lisensi Penuh Pedagang Fisik Aset Kripto, Indodax Fokus Lakukan Ini

Tak hanya itu, Stevanus juga mengungkapkan kalau Yukk merupakan aplikasi users friendly. Artinya, ia menuturkan, pengguna dapat dengan mudah menggunakan aplikasi tersebut dan tidak dibebani penyimpanan data di ponsel pintar.

"Enggak makan memori banyak. Apalagi sekarang sudah banyak smartphone dengan memori yang besar," tuturnya. Stevanus menambahkan, Yukk juga dilengkapi teknologi Beacon dan Augmented Reality (AR).

Dengan demikian, pengguna akan merasakan pengalaman yang berbeda ketika berbelanja. "Pengguna punya pengalaman berbelanja yang lebih efisien. Di sinilah kami menawarkan teknologi sesuai kebutuhan di lapangan," papar dia.

Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi/Realisasi Investasi.

Bursa Asia Kinclong saat Wall Street Terbebani Anjloknya Saham Teknologi

Bursa Asia-Pasifik melesat saat membuka perdagangan pasar, Jumat, 3 Januari 2025. Sementara, Wall Street dilanda koreksi imbas tertekan penurunan saham teknologi.

img_title
VIVA.co.id
3 Januari 2025