Mantan Menkeu Era SBY Jadi Penasihat Startup Blockchain Hara

Muhammad Chatib Basri.
Sumber :
  • Chandra Gian Asmara/VIVA.co.id

VIVA – Perusahaan rintisan atau startup lokal berbasis Blockchain, Hara, mengangkat Muhammad Chatib Basri sebagai board of advisor atau penasihat. Mantan menteri keuangan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini melihat peran krusial Blockchain dalam meningkatkan produktivitas pertanian.

Garap Lahan Pertanian 20 Ha Pakai Padi Biosalin, PGN Gandeng BRIN hingga Pemkot Semarang

"Hara dan Blockchain akan membantu petani di Indonesia untuk meningkatkan produktivitas mereka, memotong biaya transaksi dan meningkatkan pendapatan mereka. Saya merasa terhormat untuk menjadi bagian dari petualangan ini sebagai penasihat,” kata Chatib, dalam keterangannya, Senin, 30 Juli 2018.

Sementara itu, Chief Executive Officer (CEO) Hara, Regi Wahyu, meyakini kalau penggunaan teknologi Blockchain dapat merevolusi sektor pertanian melalui ketersediaan data dan pemerataan informasi.

Kelompok Petani Jeruk di Curup Bengkulu Jangkau Pasar Lebih Luas Berkat Pemberdayaan BRI

Oleh karenanya, Regi mengajak seluruh pemangku kepentingan di sektor pertanian baik pemerintah, instansi keuangan, dan organisasi non-profit untuk bergabung dalam ekosistem Hara yang berkelanjutan.

“Kami sangat terhormat dengan bergabungnya Pak Chatib Basri dalam menciptakan terobosan terbaru melalui Blockchain yang akan mendukung Indonesia mencapai visinya sebagai Lumbung Pangan Dunia tahun 2045,” ungkap Regi.

Pentingnya Keseimbangan Keterampilan Teknis dan Soft Skills untuk Berkarir di Industri Blockchain

Hara didirikan oleh Dattabot yang berfokus pada Big Data. Hara baru saja menjadi anggota Blockchain for Social Impact Coalition (BSIC).

Saat ini perekonomian Indonesia termasuk dalam urutan ke-16 dalam kategori perekonomian terbesar di dunia, di mana 33 persen angkatan kerja bekerja di sektor pangan dan pertanian.

Menurut data Bank Dunia, sebanyak 13,95 persen Produk Domestik Bruto (PDB) berasal dari kedua sektor tersebut yang nilainya mencapai US$129,6 miliar atau Rp1.845 triliun.

illustrasi teknologi

Wow! Ini Dia 10 Inovasi Gila-Gilaan yang Akan Mendominasi 2025

Teknologi berkembang dengan kecepatan luar biasa, tetapi apakah masyarakat, khususnya di Indonesia, siap menghadapi perubahan besar ini? Tantangan seperti kurangnya lit..

img_title
VIVA.co.id
23 Desember 2024