Akuisisi Uber Dinilai Monopoli, Grab Tolak Tudingan Standar Ganda

Ilustrasi Taksi online Grab.
Sumber :
  • Grab

VIVA – Perusahaan aplikasi berbasis transportasi, Grab, mengkritik sekaligus menyangkal tudingan Komisi Pengawas Persaingan Usaha Singapura (Competition and Consumer Commission of Singapore's/CCCS) karena dinilai menggunakan standar ganda dalam mengakuisisi Uber pada 27 Maret lalu.

Siap-siap, Driver Grab Bakal Dapat Ini

"Kami percaya bahwa standar ganda bertentangan dengan semangat meningkatkan pilihan untuk pengemudi dan pengendara. Tapi realitas pasar saat ini sayangnya tidak mencerminkan hal itu," kata Head of Grab Singapura, Lim Kell Jay, seperti dikutip Straitstimes, Senin, 30 Juli 2018.

Menurutnya, KPPU mengajukan syarat yang memberatkan di mana mereka harus menghentikan kerja sama eksklusif antara mitra pengemudi, operator taksi dan armada penyewaan mobil, yang dinilai KPPU sebagai bisnis tak berimbang.

Grab Hadirkan Beragam Inovasi Baru

Selain itu, KPPU mengatakan aksi korporasi ini mengurangi persaingan bisnis yang menjadikan Grab sebagai pemain tunggal transportasi online di Singapura.

"Sektor transportasi saat ini sangat kompetitif, dengan banyak pilihan transportasi publik dan pribadi bagi konsumen. Kami ingin bersaing secara adil dan menguntungkan konsumen serta pengemudi dalam jangka panjang," klaim Jay.

Genjot Ekosistem Ekonomi Digital, Grab Dorong Startup Maksimalkan Peran Teknologi

Pada awal Juli lalu, KPPU untuk sementara waktu menemukan penggabungan usaha itu telah mengurangi kompetisi secara substansial.

Kemudian, komisi itu mengusulkan berbagai solusi seperti menjual bisnis persewaan mobil dan menghapuskan kewajiban ekslusivitas pengemudi yang menggunakan platform Grab. KPPU juga berencana membuat keputusan untuk memberikan denda untuk Grab, namun nilainya belum disebutkan.

Grab mendominasi pasar berbagi kendaraan atau ride-hailing di Singapura, bahkan sebelum akuisisi Uber. Perusahaan itu juga berkompetisi dengan bisnis taksi seperti ComfortDelGro Corp Ltd.

Beberapa pemain baru, seperti Jugnoo dari India dan Ryde dari Singapura, belakangan sudah memasuki pasar penyedia layanan transportasi Negeri Singa. Gojek dari Indonesia juga sudah menyatakan akan meluncurkan layanannya di negara tetangga itu pada tahun ini.

Ilustrasi perusahaan rintisan atau startup.

Grab Pertemukan 4 Startup Lokal Ini ke 100 Calon Investor Potensial

Empat perusahaan rintisan atau startup telah lolos sebagai finalis batch ketujuh program pembinaan dan akselerator startup Grab Ventures Velocity (GVV).

img_title
VIVA.co.id
7 November 2024