Startup Coworking Space Indonesia Disuntik Rp273 Miliar
- Instagram @evhive
VIVA – Perusahaan rintisan yang bergerak di bisnis ruang bersama (startup coworking space), EV Hive, mendapat suntikan dana dari tiga investor yaitu Softbank Ventures, H&CK Partners dan Tigris Investment, sebesar US$20 juta (Rp273,3 miliar).
Chief Executive Officer EV Hive, Carlson Lau mengatakan, pihaknya berencana untuk menambah 20 lokasi lagi pada tahun depan dengan memperluas fokus bisnisnya di Jakarta dan Medan, Sumatera Utara.
"Kami ingin menciptakan 100 coworking space di Indonesia Thailand dan Vietnam pada tahun 2022," kata Lau, seperti dikutip situs Techcrunch, Selasa, 5 Juni 2018.
Saat ini, ia melanjutkan, pihaknya telah mempunyai 21 lokasi coworking space di Tanah Air, dan tengah dalam proses membangun delapan lokasi lainnya. Coworking space milik EV Hive ini memiliki lebih dari 7.000 meter persegi per lokasi.
Lau mengatakan fokusnya adalah bidang-bidang seperti akuntansi, branding dan pemasaran, dengan tujuan meningkatkan pendapatan dan memperluas layanan yang ditawarkan.
"Saat ini banyak coworking space di Indonesia. Tapi kami mampu bersaing karena menerapkan biaya terendah. Pesaing terdekat memiliki empat ruang dan hanya sepersepuluh dari luas lantai kami, juga telah membangun ekosistem dari mitra komunitas," tuturnya.
Selain itu, Lau juga mengklaim telah memiliki lebih dari tiga ribu pengguna aktif. Mereka kini juga telah meluncurkan beberapa bisnis baru, seperti layanan berbagi untuk tempat tinggal, toko, serta gudang.
EV Hive berdiri pada 2015 sebagai proyek internal dari perusahaan modal ventura (venture capital/VC) East Ventures untuk mendukung para startup portofolio mereka. Namun, pada Mei 2017, EV Hive berubah menjadi perusahaan independen agar bisa tumbuh lebih cepat. (ren)