Aktor Ganteng Ini Bikin Startup Baru, Bisa Sewa Apa Saja

Christian Sugiono.
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Siapa tak kenal Christian Sugiono. Aktor ganteng yang menjelma menjadi seorang digital technology entrepreneur.

Mau Tahu Cara Membuat Investor Tertarik pada Startup Baru Anda? Ini Langkahnya!

Pria yang menempuh pendidikan tinggi jurusan ilmu komputer di Jerman ini sukses mengelola dua perusahaan rintisan atau startup. Kedua startup itu adalah Setipe.com, situs kencan online, dan MalesBanget.com atau MBDC. 

Kendati demikian, hal ini lantas tidak membuat Tian, sapaan akrabnya, puas. Ia mengungkapkan jika saat ini sedang fokus mendirikan startup baru yang akan diluncurkan pada 14 Mei 2018.

Apa yang Dicari Investor? 10 Faktor Kunci yang Mempengaruhi Keputusan Investasi ke Startup

“Namanya Cumi.id. Itu kepanjangan dari Cuma Minjem. Ini adalah aplikasi marketplace sewa-menyewa untuk semua kategori dan segmentasi barang atau produk," kata Tian, kala berkunjung ke kantor Redaksi VIVA, Jakarta, Selasa, 8 Mei 2018.

Ia bercerita kalau Cumi.id didirikan oleh empat orang. Tiga orang lainnya adalah Faris, Pandu dan Yazid. Menurut Tian, alasan mendirikan startup ini karena melihat celah bisnis dari kebutuhan orang.

Mengenal Angel Investor: Pengertian, Jenis, Kelebihan, dan Kekurangannya untuk Bisnis Pemula

“Sewa-menyewa itu belum ada platformnya. Misalnya, ibu-ibu yang punya anak umur 3 tahun misalnya. Terkadang mau beli mainan perosotan, kan, harganya mahal. Terus dipakai cuma 3-4 bulan. Kan, sayang,” ungkapnya.

Melihat besarnya pangsa pasar bisnis sewa-menyewa melalui aplikasi ini, Tian bersama tiga temannya menyediakan alat sewa mulai dari kereta dorong bayi atau stroller, motor dan mobil, hingga AC standing untuk acara pernikahan atau sejenisnya.

“Semuanya tersedia di aplikasi Cumi.id,” kata suami dari aktris Titi Kamal tersebut, mengumbar senyum.

Ia juga mengingatkan kalau banyak sekali orang yang ingin menjadi entrepreneur. Karena itu banyak pula ide-ide yang bermunculan. Namun, Tian melanjutkan, ada sisi minusnya, sehingga perlu diperbanyak yang namanya inkubator.

“Terlalu cepat ‘jadi.’ Artinya, belum mature tapi sudah diguyur uang. Padahal founder-nya belum banyak pengalaman. Terkadang, yang namanya founder itu expert di ide, pengalaman untuk membangun perusahaannya masih nol,” tutur Tian.

Laporan: Mis Rohatun

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya