Piringan Hitam Bakal Bangkit Tahun Depan

Jual piringan hitam di jalan surabaya
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mohammad Nadlir

VIVA – Industri musik mungkin akan sedikit semringah dengan berita baik ini. Piringan hitam akan dibangkitkan kembali berkat adanya teknologi yang dibuat sebuah startup asal Austria, Rebeat Innovations.

Strategi PLN Jadi Pusat Ekosistem Startup Energi Indonesia

Dilansir melalui Digital Trends, Vynil akan mengadopsi teknologi tinggi yang dinamakan high-definiton vynil. Rebeat Innovation mengklaim memiliki paten teknologi yang bisa digunakan untuk memungkinkan hal ini terjadi.

Pada 2016, Rebeat Innovations mempatenkan teknologi pembuat Peta topografi 3D yang dikombinasi dengan teknologi laser inskripsi. Teknologi ini bisa mengurangi waktu pengerjaan hingga 60 persen. Teknologi inilah yang akan digunakan untuk 'membangkitkan' Vinyl, yang melibatkan konversi audio digital dan penggunaan laser untuk pengukiran 'stamper' keramik, komponen utama yang menciptakan alur pada rekaman saat proses pembuatan. 

Grab Pertemukan 4 Startup Lokal Ini ke 100 Calon Investor Potensial

Pendiri Rebeat Innovation, Gunter Loibl mengatakan pihaknya telah menerima pendanaan sebesar USD5 juta untuk pengerjaan HD vynil. Selain itu akan disediakan tambahan $600 ribu untuk sistem laser yang rencananya akan digunakan untuk mengadakan 5 uji stamper di pabrik-pabrik terpilih. 

Proses baru ini dilakukan untuk membuat piringan hitam dengan ketepatan tinggi, volume yang lebih baik, kualitas yang konsisten serta bisa memainkan musik lebih lama daripada sebelumnya. 

15 Startup Indonesia yang Termasuk Startup Unicorn. Siapa Saja Mereka?

Piringan hitam format HD ini akan bisa digunakan pada pemutar musik apapun. Rebeat juga menginginkan bisa membuat pemutar Vinyl HD sendiri, yang bisa memaksimalkan audio playback dan adanya fitur tambahan seperti digital metadata.  Kemungkinan besar piringan hitam ini akan bisa dijual sekitar pertengahan tahun depan. 

"Tujuan kami untuk membuat test stamper di konferensi Making Vynil bulan Oktober. Akan ada 8 bulan untuk melakukan pengaturan. Jadi pada musim panas 2019 kami sudah bisa melihat HD vynil pertama di toko," ujar Loibl dilansir Digital Trends, Senin, 16 April 2018. 

Berita tentang format HD ini membuat senang beberapa pihak. Salah satunya dari pendiri  perusahaan rekaman independen Norton Records, Miriam Linna, yang mengatakan bahwa HD vynil ini akan membantu generasi muda untuk menyukai piringan hitam lagi. 

"Sekarang dengan adanya internet dan kepuasan instan, penggemar muda bisa tetap mencintai perasaan dan suara dari sebuah benda fisik," jelasnya.

Diketahui, saat ini industri musik sedang kewalahan karena revenue terus berkurang, terutama dari penjualan CD dan musik digital. Kedua format itu dikalahkan oleh streaming musik seperti Spotify. 

Namun di sisi lain cukup mengejutkan. Menurut data CNBC, penjualan piringan hitam Vinyl LP meningkat menjadi 13 juta pada 2016, yang tertinggi sejak 1991.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya