5 Ciri Pembobol Akun Gojek, Waspada Ya

Ilustrasi pembobol akun Gojek
Sumber :
  • Twitter/@gojekindonesia

VIVA – Gojek mengingatkan kepada penggunanya untuk waspada dengan modus penipuan yang berusaha membobol akun pengguna. Dalam akun Twitternya, Rabu 21 Maret 2018, Gojek kembali memosting peringatan tersebut.

Belakangan memang banyak pengguna Gojek yang mengeluhkan telah menjadi korban pembobolan akun, selain itu beberapa pengguna mengaku telah ditarget pembobol, namun untungnya mereka tidak menyebutkan kode password yang diminta pembobol tersebut. 

Nah untuk meningkatkan kewaspadaan, Gojek menunjukkan beberapa ciri pembobol yang menargetkan pengguna Gojek. Jika Anda menemukan ciri-ciri di bawah ini, langsung waspada dan jangan dilayani, sebab kemungkinan besar adalah pembobol akun. Berikut ciri-ciri pembobol akun: 

1. Selalu tanyakan kode verifikasi

Ini tanda jelas, sang pembobol ingin meminta kode untuk membobol akun pengguna. Kode akun sebelumnya dikirimkan melalui SMS yang mengatasnamakan Gojek. Padahal Gojek berkali-kali menegaskan tidak pernah menyebarkan kode verifikasi pengguna. 

Dalam mendapatkan kode verifikasi, pembobol terus menerus menanyakan dengan sederetan alasan. Jangan layani ya. 

2. Ngaku bisa kirimkan kode verifikasi 

Nah, kalau kamu ketemu penelepon seperti ini waspada. Ini modus sang pembobol, mengaku telah nyasar mengirimkan kode verifikasi dan meminta untuk disebutkan kode tersebut. 

Terlihat aneh, dia mengaku bisa mengirimkan SMS kode verifikasi tapi kok selalu bertanya ke pengguna, kode yang dikirimkan. Awas dengan yang kelakuan seperti ini ya. 

Ilustrasi pemakaian Gojek

3. Selalu nelepon pakai nomor handphone

Awas dengan keanehan ini. Umumnya jika sebuah perusahaan maka mereka menelepon dengan nomor resmi perusahaan atau nomor kantor. 

Nah kalau Anda menemukan teror penelepon yang menghubungi dengan nomor ponsel pribadi, ini tanda-tanda enggak beres.

4. Tidak sabaran

Selain mengganggu pengguna dengan teror telepon, pembobol juga menunjukkan perilakunya yang terus mendesak pengguna. 

Pembentukan Lembaga Pengawas Perlindungan Data Pribadi Tak Mangkrak

Malah pembobol cenderung tidak sabaran, menakut-nakuti pengguna dan suka menyuruh-nyuruh, memaksa sampai nadanya emosi. Ini tanda tak beres. Apa iya, Gojek sampai emosi dan tak sabaran seperti itu dalam melayani pengguna.   

5. Ngaku pegawai Gojek

Pembentukan Badan Pengawas Perlindungan Data Pribadi Hanya Tunggu Waktu

Ini jurus ampuh mengelabui dan meyakinkan pengguna. Pembobol mengaku-ngaku sebagai pegawai Gojek. Tujuannya jelas saja, agar korban lebih gampang kena tipu. Teliti dan saksama ya sama yang ngaku-ngaku begini, biasanya sih penipu. 

Jokowi Minta OJK dan BI Lindungi Data untuk Sektor Ekonomi Digital
Perlindungan data pribadi.

Darurat! Pembentukan Lembaga Pengawas Data Pribadi Tak Boleh Molor

Menkominfo Budi Arie Setiadi memastikan bahwa pembentukan lembaga pengawas perlindungan data pribadi (PDP) tidak akan molor dari tenggat waktu.

img_title
VIVA.co.id
2 Oktober 2024