Tak Lama Lagi Grab Akuisisi Bisnis Uber di Asia Tenggara
- REUTERS/Darren Whiteside
VIVA – Perusahaan transportasi berbasis aplikasi, Grab, sedang dalam negosiasi terakhir untuk mengakuisisi bisnis Uber Technologies Inc., di Asia Tenggara.
Hal ini menguatkan dugaan, Uber benar-benar menyerah bersaing di pasar kawasan berpenduduk sekitar 640 juta jiwa tersebut.
Menurut seorang sumber yang mengetahui negosiasi ini, seperti dikutip situs Reuters, Kamis, 8 Maret 2018, untuk mendanai aksi korporasi tersebut, Grab and Uber telah mengumpulkan dana hingga miliaran dolar AS dari investor global, salah satunya dari investor kakap Jepang, SoftBank Group.
Sumber ini memprediksi, proses negosiasi ini akan rampung pada pekan ini, atau paling lambat, pekan depan. Grab disebut akan membeli operasional Uber di sejumlah pasar di Asia Tenggara, dan sebagai gantinya, Uber akan memiliki saham di Grab yang memiliki nilai valuasi sekitar US$6 miliar atau Rp81,4 triliun.
Namun, Grab dan Uber menolak berkomentar mengenai akuisisi tersebut. Uber menyerah bersaing dengan Grab atau Gojek di Asia Tenggara.
Seluruh operasional Uber di Asia Tenggara bakal diambilalih Grab. Mengutip situs Straitstimes, langkah Uber ini bertujuan mengumpulkan uang dari penjualan operasionalnya di Asia Tenggara.
Hal tersebut sejalan dengan strategi bisnis CEO Dara Khosrowshahi, di mana fokus Uber mengarah ke peningkatan profit dan stabilitas perusahaan.
Ia juga mengakui kalau berkompetisi dengan pemain lokal memang sulit. Ia lalu mencontohkan China dan Rusia, di mana Uber mengalami kegagalan ekspansi. (mus)