Foto Kuliner dari Kamera Smartphone Tak Kalah dengan DSLR
- Dok. Polytron
VIVA – Generasi muda zaman now memang sudah banyak terlibat di dunia sosial media. Salah satunya yang kini menjadi tren, Food Instagrammer atau Foodies atau Food Blogger.
Bahkan, banyak dari mereka yang akhirnya memutuskan untuk menjadikan title ‘Food Blogger’ menjadi profesi.
Jika profesi ini Anda geluti maka tidak hanya kuliner tapi bagaimana caranya mendapatkan sudut pandang (angle) bagus untuk mengabadikan makanan yang difoto.
Tujuannya, selain agar makanan yang difoto menarik, juga kalau diunggah di media sosial membuat para netizen 'ngiler' dan ikut berburu makanan yang Anda tampilkan.
Berikut beberapa tips yang diungkapkan vendor ponsel pintar (smartphone) Polytron, Selasa, 12 Desember 2017.
Tentukan tema
Wajib bagi para food blogger untuk mengetahui makanan apa yang sebenarnya ingin diulas. Lebih baik lagi jika sudah memiliki kriteria makanan yang spesifik, misalnya, jajanan pasar, makanan modern atau makanan tradisional.
Tujuannya agar pembaca paham dan membuat setiap postingan fokus serta tepat sasaran.
Penataan makanan
Setelah sudah tahu mau mengulas makanan apa, lalu hal penting yang harus dilakukan adalah lakukan penataan makanan. Ada berbagai metode styling (penataan) yang sebenarnya cukup mudah dilakukan.
Manfaatkan beberapa aksesoris agar foto makanan dapat terlihat lebih menarik, dan yang tak kalah penting, berpikirlah se-kreatif mungkin.
Sudut pandang gambar yang tepat
Memotret makanan bisa dilakukan dari dua angle, yakni eye level atau top angle. Eye level adalah memotret gambar dengan sejajar dengan mata.
Sedangkan, top angle adalah memotret dari atas. Pemilihan sudut pengambilan gambar bergantung pada pesan yang ingin disampaikan.
Gawai untuk food photography
Food photography sangat erat hubungannya dengan styling. Meskipun subyek utamanya adalah makanan, tetapi hasilnya akan kurang menarik jika foto hanya menampilkan makanan di atas piring.
Untuk menjadi food blogger tidak perlu kamera DSLR yang berharga belasan hingga puluhan juta rupiah untuk bisa menghasilkan foto yang bagus.
Secara teknis, kamera DSLR memang jauh lebih unggul daripada kamera smartphone. Tetapi, bukan berarti smartphone tidak mampu menghasilkan kualitas gambar yang baik.
Misalnya kamera Polytron Prime 7. Kamera ini memiliki resolusi 13MP Rear Camera dan 8MP Front Camera (wide angle) mampu menangkap gambar dengan terang dan tajam.
Selain itu juga dilengkapi dengan Sensor ISOCELL, menghasilkan komposisi warna dan kualitas gambar lebih tajam walaupun dalam kondisi minim cahaya.
Ada juga sensor PDAF (Phase Detection Auto Focus) yang dilengkapi dengan Ball Bearing AF Motor, serta anti-flare lens construction.
Keduanya menghasilkan pengambilan fokus gambar yang akurat dan lebih cepat, bahkan pada saat objek foto bergerak, dengan lensa kamera berkualitas tinggi.