2019, Smartphone Layar 5,5 sampai 7 Inci Lebih Disukai
- VIVA.co.id/Mitra Angelia
VIVA – Tahun depan diperkirakan menjadi awal menurunnya pamor smartphone. Analis menyebut jika perangkat dengan layar besar akan menjadi tren dan disukai oleh para penggemar gadget.
Hal ini diungkap oleh analis dari IDC yang memprediksi era smartphone akan berakhir dalam waktu dekat. Tahun depan, phablet akan banyak digunakan karena orang lebih suka menggunakan gadget dengan layar berukuran di atas 5,5 inci.
"Smartphone merupakan perangkat komunikasi dengan layar berukuran di bawah 5,5 inci sedangkan phablet berukuran di atasnya, sampai 7 inci. Ini yang akan disukai oleh para penggemar gadget di tahun depan," tulis IDC dalam laporannya bertajuk Quarterly Mobile Device Tracker, dikutip dari The Register.co.uk, Kamis, 7 Desember 2017.
Ini artinya, menurut IDC, pengguna Apple akan semakin menyusut karena Apple selalu mengeluarkan smartphone dengan layar di bawah 5,5 inci. Yang terbaru, iPhone 8 hanya memiliki layar 4,7 inci, sedangkan iPhone 8 Plus pas 5,5 inci.
Samsung diprediksi akan mendapatkan pamor lebih besar karena Galaxy S8 memiliki ukuran layar 5,8 inci, Galaxy S8 sekitar 6,2 inci dan Galaxy Note 8 mencapai 6,3 inci. Ketiganya masuk dalam kategori Phablet menurut definisi IDC. Oppo juga akan sukses dengan R9S yang berukuran layar 5,5 inci.
"IDC memprediksi perangkat yang disebut phablet itu akan mengalami pertumbuhan per tahun (CAGR) sampai 18,1 persen mulai tahun ini sampai 2021. Pada 2019, phablet akan berkontribusi pada setengah dari total penjualan. Sedangkan penjualan smartphone dengan layar 5,5 inci atau di bawahnya akan menurun sampai 7,4 persen di tahun yang sama," tulis IDC.
Dijelaskan IDC, dalam laporan itu, pasar yang membuat perubahan tren dari smartphone ke phablet ini adalah China. Warga di negara itu dikabarkan memang menyukai gadget genggam berukuran besar. Diperkirakan akan ada pertumbuhan CAGR sampai 12,6 persen di China untuk phablet.
Sayang, semakin lebar ukuran layar maka harganya pun akan semakin mahal dibanderol. Menurut IDC, pada 2021, rata-rata phablet akan dijual sekitar US$317 atau di atas Rp4 jutaan. Harga ini mengalami kenaikan CAGR sampai 2,3 persen karena pada 2016 harganya masih US$282 atau setara Rp3,6 jutaan.
"Tapi ada juga vendor yang menyiasati layar besar dengan menggunakan desain layar tanpa bezel. Jadi vendor tak perlu membesarkan ukuran layarnya karena bezel yang dihilangkan membuat layar sedikit lebih luas saat dilihat," tulis IDC.
Untuk urusan sistem operasi di smartphone, IDC menemukan tak akan ada perubahan drastis dari pasar Android dan Apple. Jika tahun ini pangsa pasar Android dan Apple masing-masing 85,1 dan 14,8 persen, maka di 2021 nanti angkanya hanya naik sedikit bagi Android, menjadi 83,3 persen, sedangkan Apple hanya 14,6 persen.
"Akan lebih banyak produsen handset dari negara timur yang akan membombardir pasar smartphone dunia tahun depan," kata IDC.
Tren ini sepertinya sudah diprediksi oleh Oppo. Baru-baru ini vendor asal China itu telah mengeluarkan varian selfie expert terbaru, Oppo F5. Ukuran layarnya mencapai 6 inci yang jelas lebih lebar dan membuat puas mata memandang.
Oppo merupakan salah satu penganut sistem operasi Android. Di F5, mereka mengandalkan Android 7.1 Nougat. (ase)