Ponsel Lokal Digicoop Tarik Minat 25 Ribu Anggota Koperasi
- Viva.co.id/Amal Nur Ngazis
VIVA.co.id – Koperasi Digital Indonesia Mandiri semakin gencar menyebarkan smartphone Digicoop. Smartphone ini merupakan inovasi smartphone 4G dari periset Pusat Mikroelektronik dan Institut Teknologi Bandung untuk didistribusikan ke koperasi-koperasi Indonesia, salah satunya Koperasi Masjid Digital (MasjiDI).
MasjiDI sendiri baru terbentuk tahun kemarin, kemudian perekrutan anggota dimulai seiring penyebaran smartphone Digicoop. MasjiDI menamai smartphone Digicoop menjadi 'smartphone MasjiDI'.
"Tahun ini kita targetkan anggota 100 ribu orang," kata Muhammad Rofiq Thayyib Lubis selaku Ketua Panitia Soft Launching Smartphone MasjiDI di Masjid Agung Al azhar, Jumat 24 Februari 2017.
Rofiq mengatakan, sejauh ini anggota MasjiDI yang mendaftar secara online sudah mencapai 25 ribu orang. Artinya smartphone MasjiDI telah tersebar sebanyak anggota yang mendaftar.
Sementara itu, pada saat soft launching, MasjiDI juga membuka keanggotaan secara offline.
Untuk menjadi anggota, per orang diwajibkan membayar simpanan pokok Rp300 ribu dan simpanan wajib Rp1,2 juta setahun. Jadi, sewaktu awal mendaftar wajib membayar Rp1,5 juta, otomatis anggota tersebut langsung mendapatkan satu unit smartphone MasjiDI.
Di tahun kedua, jika seorang itu masih lanjut menjadi anggota koperasi, smartphone lama diganti dengan yang baru. Jika berhenti anggota mengembalikan smartphone dan simpanan wajib dikembalikan lagi.
Diketahui, Digicoop hadir lewat KDIM yang diinisiasi oleh Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) dan APJII.Â
Sebagai informasi, Digicoop hadir dengan sistem operasi ID3OS, memiliki kamera utama 5 MP dan kamera depan 2 MP. RAM 1 GB dan ROM 8 GB, memori eksternal hingga 32 GB dan kapasitas baterai 1.800 mAh.Â
Dalam debut Digicoop, PT Jalawave Integra bertindak sebagai investor, Â PT VS Technology Indonesia untuk manufaktur dan PT TSM membantu ITB dalam hal desain, termasuk impor komponen.Â
Riset sampai dengan inovasi smartphone ini didanai oleh Kemenristekdikti di bawah Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi. (asp)