Pemain Smartwatch Banyak yang Tumbang, Samsung Malah Senang
- Viva.co.id/Amal Nur Ngazis
VIVA.co.id – Pasar perangkat sandang atau wearable masih berusaha tumbuh di Indonesia. Meski, industri wearable di tingkat global sedang mengalami goncangan. Beberapa vendor yang bermain pada perangkat wearable mulai realistis dengan lambatnya penetrasi perangkat sandang.Â
Beberapa waktu lalu, pionir wearable, Pebble menyerah dan pasrah diakuisisi Fitbit. Sementara Lenovo, LG, Huawei menyatakan tak akan mengeluarkan produk jam tangan pintar mereka dalam beberapa waktu ke depan. Dengan demikian, tinggal Apple dan Samsung yang masih terus konsisten melanjutkan lini produk jam tangan pintar mereka.Â
Menanggapi perkembangan industri wearable tersebut, Product Marketing Management Samsung Electonics Indonesia, Seto Anggoro mengakui, kondisi itu menguntungkan perusahaannya. Dengan berkurangnya jumlah pemain, Samsung berpeluang makin mengeruk pasar.Â
"Ya dengan demikian kan Samsung bisa lebih fokus. Persaingan tidak se-heavy sebelumnya dan kita bisa memperluas pasar di Indonesia," ujar Seto, ditemui dalam acara media gathering di Bogor, Jawa Barat, Selasa malam 7 Februari 2017.Â
Dia mengatakan, sejauh ini Samsung Indonesia belum merespons perkembangan kompetisi industri wearable global untuk pasar di Indonesia.Â
"Tidak ada strategi khusus dengan perubahan peta itu ya. Kita tetap jalankan fokus yang sudah ada," ujarnya menambahkan.
Memasuki 2017, Samsung menghadirkan jam tangan pintar terbarunya, Gear S3 yang hadir dengan dua seri yaitu seri Classic dan Frontier.Â
Sebelum menghadirkan Gear S3, Samsung telah menghadirkan deretan jenis jam tangan pintar yaitu Watch Phone pada 1999, Galaxy Gear (2013), Gear 2 (2014), Gear S (2014) dan Gear S2 (2015). (mus)