Melihat Produksi Perdana Smartphone 4G Anak Negeri
- VIVA.co.id/Mitra Angelia
VIVA.co.id – Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Mohamad Nasir meresmikan produksi perdana smartphone 4G besutan anak negeri dari Pusat Mikroelektronik (PME) Institut Teknologi Bandung (ITB). Inovasi smartphone PME dilanjutkan untuk produksi massal oleh Koperasi Digital Indonesia Mandiri di bawah label Digicoop.Â
"Saya merasa bangga betul (inovasi smartphone ITB go industri). Diharapkan ITB punya bisnis besar dan menghidupi sendiri," ujar Nasir saat peluncuran di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Rabu 11 Januari 2017.
Nasir mengatakan, ITB saat ini sudah memiliki Pusat Unggulan Iptek (PUI), maka ke depan Kemenristekdikti mendorong menjadi Science Techno Park, sehingga penelitian berkembang lebih luas dan menggerakkan penelitian ke skala industri.
Mantan Rektor Universitas Diponegoro itu berharap, smartphone dengan label Digicoop bisa 'laris manis', sebab peluang pasar di Indonesia sangat besar. Dia menyebutkan, dari populasi 250 juta penduduk, jumlah perangkat yakni 65,2 juta unit smartphone. "Artinya baru 25,57 persen, market potensinya besar," kata Nasir.Â
Ketua Umum Koperasi Digital Indonesia Mandiri, Henri Kasyfi mengatakan, mereka belum memberi tipe Digicoop besutan ITB ini. Sebab, smartphone ini memang tak dikomersialkan secara luas, hanya diperuntukkan bagi setiap anggota koperasi saja.Â
"Tidak dipasarkan. Paling kita beri nama Digicoop 1, atau DG 1 untuk penanda tipe selanjutnya," kata Henri.Â
Henri menuturkan, setiap anggota yang sudah melakukan simpanan pokok dan simpanan wajib selama 12 bulan senilai Rp 1,2 juta pada Koperasi Digital Indonesia Mandiri, maka berhak mendapatkan satu unit Digicoop. Kemudian, setiap dua tahun smartphone milik anggota koperasi akan diganti dengan tipe baru. Selama menjadi anggota koperasi, simpanan tersebut tidak boleh diambil. Jika ingin menarik simpanan, maka smartphone pun harus dikembalikan.Â
Advisory Board PME ITB, Adi Indrayanto mengatakan, Digicoop hadir dengan sistem operasi ID3OS, kamera utama 5 MP dan kamera depan 2 MP, RAM 1 GB dan ROM 8 GB, memori eksternal hingga 32 GB dan kapasitas baterai 1.800 mAh.
"Hampir sama dengan tipe loss spec lainnya, karena bukan untuk dijual, tapi kita kejar sistem dan bisnis model, Â sesuai kebutuhan koperasi," kata Adi.Â
Dirjen Penguatan Inovasi Kemenristekdikti, Jumain Appe mengatakan, Kemenristekdikti akan mengambil bagian 25 persen untuk pendistribusian.Â
"Baik di kalangan mahasiswa, seperti Asosiasi Perguruan Tinggi Islam dan Katolik dan dosen," ujar dia.Â
Produksi Digicoop 1 merupakan hasil kerja sama Koperasi Digital Indonesia Mandiri, ITB, PT. Jalawave Integra, PT. VS Technology Indonesia, dan PT TSM. Rencananya smartphone Digicoop akan diproduksi 5 ribu unit per bulan. (adi)