Kata Huawei Soal TKDN dan Kelanjutan P9
- Viva.co.id/Mitra Angelia
VIVA.co.id – Kementrian Perindustrian menetapkan aturan Tingkat Kandungan Dalam Negeri untuk ponsel mendukung jaringan 4G LTE, yakni sebesar 30 persen di awal 2017, dengan kombinasi hardware dan software. Vendor smartphone asal Tiongkok, Huawei pun mengaku sudah siap untuk aturan baru tersebut.
"Boleh dikatakan kita sudah siap (aturan TKDN 2017)," Senior Product Manager Huawei Indonesia, Nuramin kepada VIVA.co.id saat ditemui di Raffles Hotel ketika peluncuran P9, Kamis, 8 Desember 2016.
Nuramin mengungkapkan, setelah aturan TKDN diketok palu September 2015 lalu, memang sempat membuat peluncuran P9 sedikit terhambat. Namun kini, P9 telah resmi meluncur dan Huawei optimis tidak ada masalah lagi ke depannya, terkait dengan kandungan dalam negeri. Dikatakan Nuramin, Huawei selalu siap memenuhi aturan pemerintah Indonesia. Bahkan persiapan TKDN 30 persen diawal tahun sudah dipersiapkan melebihi itu.
"Kita selalu mau posisi TKDN di atas permintaan pemerintah, kita persiapkan di atas 30 persen, mendekati 40 persen malah," tambah Amin.
Keputusan itu mereka ambil karena Huawei sudah meyakini bahwa pemerintah Indonesia setiap tahun akan menaikkan komposisi TKDN. Jadi persiapan melebihi aturan pemerintah diputuskan akan berguna untuk meyongsong kelancaran ke depannya. Termasuk soal persiapan komposisi hardware dan software.
Diketahui, dalam penghitungan baru itu dibuat lima skema komposisi TKDN smartphone 4G LTE. Skema pertama berupa 100 persen TKDN perangkat keras (hardware) dan nol persen perangkat lunak (software). Kedua, 75 persen hardware dan 25 persen software. Ketiga, 50 persen hardware dan 50 persen software. Keempat, 25 persen hardware dan 75 persen software. Terakhir adalah nol persen hardware dan 100 persen software.
Kelanjutan P9
Usai menghadirkan Huawei P9 dan meyakini TKDN yang cukup, Huawei berencana akan membawa seri P terbaru mereka ke Indonesia, yakni P10.
"P10 akan datang ke Indonesia," ujar Henry Hsu, selaku COO Consumer Business Group Huawei untuk wilayah South Pacific.
Namun, Henry pun belum menyebut secara detail kapan P10 akan meluncur. Yang jelas, ditambahkan Nuramin, seri P secara global biasanya dirilis di bulan keempat atau bulan April. Sayangnya, dia juga enggan memberitahukan kapan persisnya P10 hadir di Indonesia.
"Di Indonesia sedikit agak terlambat, karena ada persiapan dan regulasi yang harus kita penuhi. Kita usahakan mundurnya tidak lama," ujar dia.
Yang jelas, kata Nuramin, P10 sudah dalam persiapan untuk diluncurkan di Indonesia. Untuk produksi, 100 persen dilakukan di pabrik Huawei di Surabaya.
Menurut informasi, seri P10 masih akan mempertahankan keunggulan di kamera ganda seperti produk perdana dual kamera Huawei, P9. Kemungkinan masing-masing kamera belakang memiliki sensor beresolusi 12 MP dan kamera depan 8 MP. Keunggulan lainnya, masih dirahasiakan oleh pihak Huawei.
Namun untuk tipe P9 Plus, Hsu secara tegas mengatakan jika produk tersebut tidak akan datang ke Indonesia karena terganjal masalah TKDN.