HoloLens Microsoft Bisa Jadi Senjata Perang
- Facebook/LimpidArmor
VIVA.co.id – Perangkat pintar buatan Microsoft, HoloLens ternyata, tak hanya bisa dipakai untuk bermain video game virtual reality. Perangkat pintar kepala itu malah dimanfaatkan untuk mendukung kebutuhan perang.
Dikutip dari Motherboard, Minggu 6 November 2016, perusahaan pertahanan Ukrania, LimpidArmor memanfaatkan HoloLens untuk dipakai para tentara, khususnya pengemudi tank. Perusahaan itu sudah mulai menguji peralatan militer yang bisa terintegrasi dengan HoloLens.
Perusahaan pertahanan Ukrania itu merancang helm perang khusus bernama, Corcular Review System (CRS) yang diintegrasikan dengan dengan HoloLens. Pada sistem tersebut, selain terdapat HoloLens ada terdapat kamera.
CRS dianggap menjadi solusi bagi pasukan tank. Sebab biasanya pasukan di dalam tank mengandalkan celah di belakang kendaraan perang itu atau mengandalkan kamera hitam putih yang tentunya terbatas dalam menyasar target dalam jarak jauh.
Dalam praktiknya, pasukan tank akan menempatkan kamera optik dan termal pada luar tank, kemudian dengan bantuan software, HoloLens akan mengumpulkan masukan rekaman dari kamera di luar untuk ditampilkan di perangkat pintar kepala tersebut.
Bicara soal software besutan LimpidArmor, perusahaan itu menjelaskan, software memungkinkan pengamat menandai target, menyoroti musuh dan melacak target. Perusahaan pertahanan itu mengklaim software buatan mereka memungkinkan pengguna menarik video dari luar misalnya, dari drone maupun sumber daya perang lainnya.
Dengan demikian, pasukan tank ke depan cukup menggunakan drone atau helm kamera pada helm CRS untuk menavigasi zona konflik.
Konsep helm tersebut mirip dengan sistem helm yang dipakai pilot pesawat jet tempur F-35 milik Amerika Serikat. Namun bedanya adalah soal harganya. Jika biaya pembuatan helm pilot F-35 bisa mencapai US$400 ribu atau Rp5,2 miliar maka untuk helm perang HoloLens cukup dengan biaya US$3 ribu atau nyaris Rp40 juta.