Tatap Dunia Fesyen, Epson Serius Lirik Pasar Indonesia

Mesin cetak Direct to Garment (DTG) Epson F2000
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anry Dhanniary

VIVA.co.id – Epson adalah salah satu nama besar manufaktur printer komputer di dunia. Tak hanya untuk alat kantoran, kini perusahaan Jepang itu semakin serius melirik dunia fesyen.

Kolaborasi dengan Epson, Hadirkan Pengalaman Visual Baru dalam Pembukaan Kembali Museum Nasional

Fesyen? Apakah Epson akan membuat brand khusus yang fokus pada mode mengikuti fashion week di seluruh dunia?. Tentu saja tidak.

Epson tetap akan fokus pada kehandalannya dalam urusan mencetak. Tapi, kini mereka tidak hanya mencetak kertas-kertas di kantor saja, kini kain juga sudah menjadi sasaran.

Epson Luncurkan 3 Produk Printer SureColor Terbaru yang Hemat Daya di All Print Indonesia 2024

Salah satu mesin yang menjadi favorit di dunia usaha pakaian adalah Epson F2000, yang merupakan mesin cetak Direct to Garment (DTG). Mesin ini bisa digunakan untuk mencetak desain langsung ke kaos dengan cepat dan warna yang akurat.

"Kami bukan pemain baru untuk percetakan pada kain, kira-kira sudah 15 tahun. Dan tipe ini merupakan mesin cetak flagship untuk tipe Direct to Garment," ujar Marketing Support Engineer Epson South East Asia Pte Ltd, Jeffery Soh, belum lama ini.

Deretan Printer Andalan Epson untuk Pasar Indonesia

Ia pun memperagakan kinerja mesin tersebut di salah satu mal terkemuka Singapura di kawasan Orchard Road, Tangs. Bekerja sama dengan desainer muda, Revasseur, sebuah kaos dicetak dengan cepat.

Warna yang terlihat di desain komputer dengan hasil cetak tidak turun. Memiliki warna dan detail yang sesuai dengan keinginan sang desainer, hanya butuh waktu tidak sampai 15 menit.

"Kaos dengan 100 persen katun jadi pilihan utama, tapi dengan campuran poliester 80 persen juga mesin ini akan tetap maksimal. Dan tintanya, yang ramah lingkungan karena berbasis air, adalah tinta khusus untuk proses DTG. Jadi semua sudah satu paket," lanjutnya.

Untuk di pasar Indonesia, Epson F2000 dibanderol sekitar Rp250 juta. Angka tersebut memang mahal, tetapi menurut Jeffery kualitas dari mesin ini akan sangat terjaga bahkan masa pakainya dijanjikan bisa digunakan hingga waktu lebih dari 10 tahun, asal dijaga dengan baik.

"Mesin DTG lain juga mengambil head printer Epson. Tetapi bukan milik F2000 ini, jadi pasti tidak akan maksimal. Memang cukup tinggi (harga), tetapi mesin ini bisa diandalkan dan sangat berkualitas," kata Jeffery.

Mesin Revolusioner Baru, Indonesia Dilirik

Tetapi, Epson tidak hanya fokus pada mesin DTG saja. Kini, mereka mengambil satu langkah lebih jauh yaitu dengan mengeluarkan satu-satunya mesin Direct to Fabric (DTF) di dunia.

Mesin tidak hanya bisa mencetak satu desain ke kaos saja, tetapi bisa mencetak desain ke kain berukuran besar. Satu-satunya mesin DTF adalah Monalisa yang ditempatkan di negara mode, Italia.

Apa perbedaan Monalisa?. Mesin ini bisa digunakan baik hanya untuk membuat contoh hingga pemesanan dalam jumlah sangat banyak, bisa mencetak ke berbagai macam kain dengan desain detail.

Epson rencananya akan menempatkan mesin Monalisa keduanya. Tetapi masih dalam beberapa pertimbangan negara mana mesin ini akan ditempatkan.

"Sebelumnya China, tetapi kini berubah. Rencananya akan dipilih antara Singapura dan Indonesia, karena pasar kedua negara ini sangat besar, sangat potensial," ujar Jeffery.

Tetapi, rencana tersebut masih belum bisa ditetapkan dengan pasti. Karena, rencana itu sempat tertahan selama satu tahun terakhir.

"Semoga saja pada tahun depan. Kita tunggu saja," kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya