India Bikin Smartphone Seharga Rp52 Ribu
- Zeenews
VIVA.co.id – Harga pasaran smartphone yang beredar sekarang masih kisaran Rp1 juta. Yang termurah mencapai angka ratusan ribu rupiah. Namun, apa jadinya bila ada smartphone yang hanya dibanderol US$4, atau setara Rp52 ribu?
Alhasil, ponsel termurah di dunia itu pun menjadi bahan penyelidikan pihak berwenang. Hal itu yang saat ini dialami oleh perusahan Ringing Bells, yang baru saja meluncurkan smartphone Freedom 251 dengan harga di bawah Rp100 ribu.
Dilansir Mashable, Selasa 28 Juni 2016, Freedom 251 seharusnya sudah bisa dipasarkan Februari lalu. Namun, karena harganya terlampau murah, Asosiasi Seluler India (ICA) mendorong pemerintah untuk menginterogasi smartphone itu. ICA menduga, Ringing Bells berpotensi melakukan penipuan.
Dugaan itu bermula, karena Ringing Bells mampu menghadirkan Freedom 251 dengan spesifikasi yang setara dengan ponsel kelas harga Rp1 jutaan. Freedom 251 punya layar 4 inci, prosesor 1.3 GHz Quad Core, RAM 1 GB, memori internal 8 GB, kamera depan 3,2 MP, kamera utama 8 MP, dan baterai 1.800 mAh.
Atas penyelidikan itu, Managing Director Ringing Bells, Mohit Goel mengungkapkan, pihaknya berkomitmen untuk bekerja sama dengan instansi pemerintah untuk menemukan jawaban dari kecurigaan yang diberitakan.
"Kami akan memberikan produk dengan kualitas yang paling terjangkau untuk pelanggan kami melalui smartphone, termasuk Freedom 251," ujarnya.
Meski peluncurannya tidak berjalan mulus dan tersendat beberapa bulan, pihak Ringing Bells pun mengumumkan akan merilis smartphone termurah itu pada tanggal 30 Juni. Beberapa bulan lalu, ada 70 juta pendaftar yang menginginkan Freedom 251.
Namun, Ringing Bells hanya bisa memenuhi permintaan 2,5 juta pesanan pada akhir bulan ini. Di bulan depan, Ringing Bells berencana akan mengapalkan 200 ribu per bulannya. (asp)
Samsung Belum Tergeser, Xiaomi dan Realme Bersaing Ketat
IDC ungkap pasar ponsel Indonesia melemah pada kuartal I 2022. Meski begitu, Samsung masih di peringkat teratas, dan Oppo, Vivo, Xiaomi, Realme bersaing ketat.
