Mengaku Kalah, BlackBerry Tak Lagi Produksi BB10
- U-Report
VIVA.co.id – BlackBerry telah mengakui kekalahannya di pasar smartphone untuk konsumer. Untuk menyiasati kekalahannya, mereka mengaku tidak akan lagi memproduksi smartphone dengan sistem operasi BB10.
Hal ini dikatakan Chief Executive Officer (CEO) BlackBerry, John Chen saat diwawancara The National. Chen mengatakan, perusahaannya akan berkonsentrasi untuk bangkit menjadi penyedia perangkat Android terbesar.
"Kami akan tetap melanjutkan BB10 hanya bagi penggunanya yang masih ada. Setidaknya, minimal dalam dua tahun ke depan. Selanjutnya tidak ada lagi sistem operasi itu," ujar Chen, dikutip dari Pocket-lint, Jumat, 15 April 2016.
Chen menegaskan, BlackBerry akan tetap memproduksi handset, namun hanya sebatas pada sistem operasi Android. Namun, langkah itu tidak akan ditujukan bagi pengguna di kalangan konsumer, melainkan bagi perusahaan (enterprise) alias untuk menengah ke atas.
Belajar dari kemunculan BlackBerry Priv, yang ditujukan untuk segmen perusahaan dan berharga mahal, Chen juga mengatakan tidak akan mengulang kesalahan yang sama. Oleh karena itu, BlackBerry sebisa mungkin akan menurunkan harga varian Android BlackBerry terbaru nantinya.
"Fakta bahwa kami memunculkan smartphone kelas atas berharga mahal, sebagai Android pertama kami. Hal itu memang seharusnya tidak kami lakukan. Tidak bijak. Banyak konsumen perusahaan yang berkata, 'Saya mau membeli ponsel Anda, tapi Rp8 juta itu sangat mahal. Kami lebih tertarik dengan perangkat seharga di bawah Rp5 juta'," ujar Chen.
Selain menurunkan harga, lanjut Chen, BlackBerry akan berkonsentrasi pada perangkat Android bagi para pebisnis, bukan untuk bermain.
"Kami akan menjadi satu-satunya yang memiliki Android paling aman, membawa fitur keamanan BlackBerry ke perangkat itu agar bisa menyentuh pasar yang lebih luas," kata Chen.