VIDEO: Galaxy S7 Blokir Panggilan Spam dan Penipu
- www.slashgear.com
VIVA.co.id – Ada yang menarik dari fitur yang dibawa ponsel pintar terbaru Samsung, Galaxy S7. Produk anyar itu memiliki fitur yang bisa memblokir panggilan yang menganggu, atau yang mencoba menipu pengguna, misalnya spam sampai panggilan yang menawarkan kartu kredit, atau telemarketing.
Fitur tersebut hadir berkat kerja sama antara Whitepages dan Samsung. Diketahu, Whitepages merupakan perusahaan yang menyediakan informasi kontak orang, bisnis, dan pengembang aplikasi mobile.
Dikutip dari Ubergizmo, Senin 22 Februari 2016, Kerja sama keduanya, yaitu berupa sebuah peranti lunak Caller ID yang disematkan pada seri Galaxy S7.
Dengan fitur tersebut, saat ada penggilan dari nomor yang tak dikenal, Whitepage akan memberitahu kepada pengguna jika panggilan tersebut kemungkinan penipuan, atau spam lainnya.
"Memastikan keamanan ponsel melalui layanan yang ramah pengguna adalah apa yang kami lakukan di Whitepages. Kami senang bermitra dengan Samsung pada Galaxy S7, untuk pengguna pengalaman ponsel yang sebaik mungkin dan lebih meningkatkan jejak kami di arena internasional," kata Chief Executive Officer (CEO) Whitepages, Alex Algard.
Menurut laman Slash Gear, data Whitepages menemukan ada pertumbuhan 35 persen panggilan penipuan dan spam dari 2014 sampai 2015.
Dari data itu, disebutkan lebih dari seperempat panggilan yang menganggu telah diterima oleh pengguna.
Whitepages mengaku telah mempunyai data lebih dari 600 juta nomor aktif, baik nomor perangkat mobile maupun kabel. Jumlah tersebut hanya di pasar Amerika Serikat saja.
Secara global, perusahaan bermarkas di Washington DC, AS itu telah memiliki data 1,5 juta nomor. Dengan modal data base tersebut, perusahaan itu mengklaim, setidaknya bisa memberitahu ke pengguna seri Galaxy S7 apakah panggilan yang masuk itu ingin menipu, atau menganggu.
Fitur antipanggilan pengganggu di seri Galaxy S7 akan hadir di 16 negara, yaitu Australia, Brasil, Kanada, Prancis, Jerman, Hong Kong, Israel, Italia, Meksiko, Filipina, Singapura, Spanyol, Swedia, Turki, Inggris, dan Amerika Serikat. Kemungkinan fitur ini akan makin meluas, tetapi belum bisa dipastikan. (asp)