Teknologi Canggih Google Ambil Sampel Darah Tanpa Jarum

Sketsa paten Google soal perangkat pengambilan sampel darah
Sumber :
  • www.techtimes.com/USPTO

VIVA.co.id - Google mendapatkan paten perangkat yang unik. Bukan paten ponsel pintar atau tablet, tapi paten perangkat yang bisa mengambil sampel darah pengguna tanpa memakai jarum.

Dalam paten yang diajukan, perangkat ini dinamai sebagai perangkat 'Needle-Free Blood Draw'.

Dikutip dari Tech Times, Senin, 7 Desember 2015, pada paten digambarkan perangkat ini akan bekerja dengan mengirimkan 'gelombang gas tak terduga' ke dalam sebuah ruang silinder partikel mikro. Gelombang ini disebutkan akan menekan kulit pengguna tanpa jarum untuk mengambil sampel darah.

Begitu nanti darah muncul dari kulit, perangkat akan langsung mengekstraknya melalui silinder bertekanan negatif. Melihat gambaran kemampuan perangkat ini dalam paten, maka perangkat ini diklaim bisa dipakai penderita diabetes yang ingin mengecek kadar glukosa mereka dengan mudah.

"Jadi ini seperti sebuah aplikasi yang bisa digunakan misalnya untuk mengambil sejumlah kecil darah, untuk uji glukosa," tulis paten tersebut.

Berdasarkan riwayatnya, paten Google ini telah diajukan pada 28 Mei 2014, dan paten telah disetujuai pada 3 Desember 2015. Meski sudah disetujui, tak menjamin paten tersebut akan berakhir dengan produk pengambilan sampel darah komersil. Sebab telah diketahui secara luas, paten belum menjadi kepastian akan lahirnya sebuah produk jadi.

"Kami mempunyai paten berbagai gagasan, beberapa gagasan tersebut kemudian muncul dalam produk atau layanan yang nyata, beberapa tidak sampai jadi produk atau layanan. Pengumuman produk yang prospektif seharusnya tidak disimpulkan dari paten kami," ujar juru bicara Google dikutip dari The Verge.

Dalam pengukuran tingkat gula darah, Google diketahui sudah memiliki beberapa inovasi. Pertama, Google mengumumkan bekerja sama dengan Novartis untuk membuat lensa pintar yang digunakan menganalisis air mata. Maksudnya dengan analisis air mata bisa dipakai untuk mengukur kadar gula darah pengguna.

Perusahaan teknologi itu juga  mengembangkan sensor terkoneksi komputasi awan yang bisa memantau kadar glukosa.

Jika Google benar-benar mewujudkan produk sampel darah itu menjadi produk akhir, diperkirakan banyak pengguna akan mau memakai alat tersebut. Perkiraan itu dengan mempertimbangkan saat ini sekitar 29 juta individu di AS saja sudah menderita diabetes.

Menu Sarapan untuk Anak Penderita Diabetes

Sedangkan di tingkat global, menurut data Badan Kesehatan Dunia (WHO), diperkirakan 9 persen orang dewasa berusia 18 dan di atasnya menderita diabetes. WHO juga mengaitkan setidaknya kematian hampir 1,5 juta orang pada 2012 dengan penyakit diabetes.