IDC: 2015, Pengapalan 'Wearable' Capai 76,1 Juta Unit
Jumat, 25 September 2015 - 17:49 WIB
Sumber :
- REUTERS/Toru Hanai
VIVA.co.id
- Perangkat
wearable
atau gawai sandang, akan naik lebih dari 100 persen di tahun ini. Industri
wearable
akan dipenuhi dua kategori berbeda yang diramaikan oleh semakin banyaknya vendor yang ikut terjun.
Dikatakan perusahaan riset International Data Corporation (IDC), sejumlah vendor ternama sudah berkomitmen untuk ikut terjun ke bisnis
wearable
. Perangkat pun sudah banyak beredar di pasaran, berikut dengan pengalaman pengguna dan harga yang semakin bersahabat. Adopsi konsumen terhadap perangkat
wearable
diprediksi akan mulai meningkat.
"Jumlah pengapalan
wearable
akan naik sebanyak 163,6 persen menjadi 76,1 juta unit pada 2015. Tahun sebelumnya, hanya sekitar 28,9 juta unit," ujar Jitesh Ubrani, analis senior dari IDC Mobile Device Trackers, seperti dikutip melalui
Cellular News
, Jumat, 25 September 2015.
Baca Juga :
Dua Jam Tangan Ini Bisa Atur Gaya Hidup Sehat
Menurut Ubrani, di tahun 2019, pengapalan
, dua kategori populer yang ada di bisnis ini.
"
Smart wearable
banyak digunakan, komposisinya sekitar sepertiga dari total pasar
wearable
yang ada secara global. Sedangkan sisanya adalah
basic wearable
, yang kebanyakan hanya berupa pelacak kesehatan atau
fitness tracker
," ujar Ubrani.
Dikatakannya, peningkatan antarmuka pengguna dan fitur, akan memicu perangkat
wearable
agar bisa memiliki harga murah. Pada 2018,
wearable
pintar akan bisa mandiri dan tidak hanya sekadar aksesori
smartphone
.
"Gelang pintar, termasuk juga jam tangan, akan bisa mengoperasikan aplikasi pihak ketiga. Beberapa di antaranya seperti Apple Watch, Motorola Moto 360, Samsung Gear, dan Time Pebble," kata dia.
Dijabarkan IDC, beberapa sistem operasi yang akan meramaikan industri
wearable
selain WatchOS dan Android adalah Pebble, Tizen, Linux, dan Real-Time Operating System (RTOS) yang bisa menjalankan aplikasi pihak ketiga secara mandiri.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
, dua kategori populer yang ada di bisnis ini.