IDC: 2015, Pengapalan 'Wearable' Capai 76,1 Juta Unit
Jumat, 25 September 2015 - 17:49 WIB
Sumber :
- REUTERS/Toru Hanai
VIVA.co.id
- Perangkat
wearable
atau gawai sandang, akan naik lebih dari 100 persen di tahun ini. Industri
wearable
akan dipenuhi dua kategori berbeda yang diramaikan oleh semakin banyaknya vendor yang ikut terjun.
Dikatakan perusahaan riset International Data Corporation (IDC), sejumlah vendor ternama sudah berkomitmen untuk ikut terjun ke bisnis
wearable
. Perangkat pun sudah banyak beredar di pasaran, berikut dengan pengalaman pengguna dan harga yang semakin bersahabat. Adopsi konsumen terhadap perangkat
Baca Juga :
VIDEO: Alat Seks Terkoneksi dengan Apple Watch
Menurut Ubrani, di tahun 2019, pengapalan
wearable
di seluruh dunia akan mencapai 173,4 juta unit, menunjukkan rata-rata pertumbuhan gabungan tahunan (
compound annual growth rate
/CAGR) selama lima tahun yang mencapai 22,9 persen. Pengapalan ini termasuk
basic
dan
smart wearable
, dua kategori populer yang ada di bisnis ini.
"
Smart wearable
banyak digunakan, komposisinya sekitar sepertiga dari total pasar
wearable
yang ada secara global. Sedangkan sisanya adalah
basic wearable
, yang kebanyakan hanya berupa pelacak kesehatan atau
fitness tracker
," ujar Ubrani.
Dikatakannya, peningkatan antarmuka pengguna dan fitur, akan memicu perangkat
wearable
agar bisa memiliki harga murah. Pada 2018,
wearable
pintar akan bisa mandiri dan tidak hanya sekadar aksesori
smartphone
.
"Gelang pintar, termasuk juga jam tangan, akan bisa mengoperasikan aplikasi pihak ketiga. Beberapa di antaranya seperti Apple Watch, Motorola Moto 360, Samsung Gear, dan Time Pebble," kata dia.
Dijabarkan IDC, beberapa sistem operasi yang akan meramaikan industri
wearable
selain WatchOS dan Android adalah Pebble, Tizen, Linux, dan Real-Time Operating System (RTOS) yang bisa menjalankan aplikasi pihak ketiga secara mandiri.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Menurut Ubrani, di tahun 2019, pengapalan